Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Asal Usul Nama Atoni Pah Meto di Pulau Timor

24 Oktober 2022   11:07 Diperbarui: 24 Oktober 2022   11:43 2845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang-orang Timor di masa lampau (sumber: victory.news)

Masih menurut tesis Sculte Nordholt, mereka (orang-orang Timor) berusaha menghindar dari laut dan pantai karena mereka memiliki larangan untuk tidak makan ikan. Hal ini berhubungan dengan totemisme yang dianut atau diyakini oleh orang Dawan. Totemisme merupakan sistem kepercayaan yang menganggap bahwa hewan atau tumbuhan tertentu memiliki kekuatan supranatural untuk memberikan keselamatan atau malapataka kepada penganutnya. 

Dengan kata lain, totemisme adalah pemujaan terhadap hewan atau tumbuhan tertentu yang diyakini memiliki sifat-sifat ilahi. Totem dapat berupa hewan seperti burung, ikan, binatang, atau tumbuhan.  Orang Dawan yakin bahwa di dalam hewan atau tumbuhan tersebut ada leluhurnya. Karena itu mereka tidak boleh makan hewan atau tumbuhan tersebut.

Misalnya Suku Oematan yang tinggal di perbatasan dengan Ambenu dan sebagian kecil di TTS tidak makan ikan, baik ikan air laut maupun ikan air tawar karena mereka percaya bahwa ikan adalah reinkarnasi dari leluhur mereka. 

Demikian pun suku Nitsae di Noemuti dan TTS, karena mereka biasa dipanggil "Tua Ikan atau Ama Ikan" maka mereka (terutama laki-laki) tidak makan ikan. 

Alasan ketiga: Ada suku-suku tertentu di Timor Tengah ini yang tidak boleh melakukan perjalanan langgar laut.

Mengapa? Menurut legenda dari suku-suku tertentu di daerah Noemuti yang mengisahkan bahwa pada dahulu kalah ada pelanggaran tertentu sehingga menyebabkan terjadinya sumpah serapah akibatnya seluruh keturunan dari suku tersebut tidak boleh langgar laut. Perjanjian itu berbunyi: "kalau kemudian ternyata ada keturunanku yang langgar laut, maka dia akan mati!" 

Misalnya suku Meol (de Melo) di Noemuti, pernah pada suatu saat mereka tidak diperkenankan untuk melakukan perjalanan langgar laut, karena dapat menyebabkan kematian. 

Ada seorang dari keturunan mereka yang pada tahun 1970-an pergi studi di Flores (Ruteng), beberapa waktu kemudian meninggal dunia, lalu hal itu menjadi perbincangan serius. 

Kemudian dicarikan jalan tengah supaya peristiwa serupa tidak boleh terjadi lagi. Berkat perkembangan zaman, maka banyak hal yang sudah diminimalisir atau bahkan dapat dikatakan tidak berlaku lagi.

Ilustrasi acara orang Timor (sumber: leko,ntt)
Ilustrasi acara orang Timor (sumber: leko,ntt)

Ya.... karena ketiga alasan itulah maka dalam tesis Sculte Nordholt, orang Dawan atau sebagian suku di Timor Barat disebut dengan predikat "Atoni Pah Meto".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun