Bagi Anda yang baru pertama kali menghadiri acara pernikahan di Dusun Batu Merah, Anda pasti akan merasakan suatu nuansa yang baru. Mengapa nian?Â
Nuansa baru itu terasa mulai dengan persiapan perayaan pernikahan yang diramu dengan begitu menarik tanpa meninggalkan suasana kampung atau desa.
Masyarakat Batu Merah di Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat terdiri dari beberapa ethnis yang umumnya merupakan para pendatang dari suku Dawan, Timor Tengah Utara; Tetun, Marae atau Bunag dan Flores. Karena merupakan masyarakat bentukan yang baru, maka mereka umumnya terlihat sangat guyub dan ramah.
Keguyuban dan keramahan itu sangat terasa, ketika ada hajatan bersama, misalnya pernikahan atau kematian warga. Segala sesuatu diatur dengan begitu apik oleh pengurus kampung.
Dalam tulisan ini, penulis akan menguraikan tentang hal-hal positif yang menjadi kelebihan pada masyarakat Batu Merah ketika mereka akan menyelenggarakan hajatan bersama, khususnya acara pernikahan.
Bagi masyarakat Batu Merah, pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral dan sekali seumur hidup. Umumnya mereka meyakini bahwa perkawinan itu monogami dan tak terceraikan. Karenanya acara pernikahan biasanya diramu dengan bagus agar memberikan kesan dan pesan khusus bagi yang menjalaninya.
Dalam ulasan ini, penulis menyoroti tiga tahap dalam acara pernikahan ala kampung Batu Merah. Ketiga tahap itu dapat diuraikan sebagai berikut:
Tahap Pertama: Persiapan-persiapan
Mau tahu apa saja persiapannya?