Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merayakan HUT RI Ke-77 Bersama Keluarga Besar Bene Meta di Perbatasan RI-Tiles

21 Agustus 2022   14:19 Diperbarui: 21 Agustus 2022   14:25 650
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lomba lari karung (dokpri)

Lain dulu, Lain sekarang!

Untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka dan terutama sejak berdirinya SD dan SMP Satap Benemeta di Perbatasan Republik Indonesia dan Negara Timor Leste tahun 2005, kami boleh merayakan HUT Kemerdekaan RI bersama-sama. Maksudnya terpisah dari kebersamaan di tingkat Kecamatan Tasifeto Barat.

Ya, selama ini, setiap kali tanggal 17 Agustus, semua anak-anak sekolah dikerahkan untuk merayakannya di tingkat kecamatan atau bahkan di tingkat kabupaten.

Untuk itu bisa dibayangkan berapa banyaknya masyarakat yang ikut terlibat dalam perayaan syukur kemerdekaan ini. Selama ini palingan yang ikut upacara menaikkan bendera Merah Putih dan mengikuti detik-detik Proklamasi, paling banter hanya anak-anak sekolah, PNS dan aparat-aparat desa. Sementara rakyat kebanyakan hanya menonton atau bahkan tidak pusing peduli dengan HUT Kemerdekaan itu.

Hal ini tentu berbeda dengan masyarakat yang ada di Jawa. Penulis pernah di tahun 2003 hingga 2005 berada di Jogja. Pada saat itu barulah penulis merasakan betapa masyarakat mulai dari RT dan RW hingga Dusun boleh merencanakan dan merayakan perayaan HUT kemerdekaan RI secara mandiri. Dan karena itu sangat terlihat adanya berbagai inovasi dan kreatifitas masyarakat dalam menyambut HUT Kemerdekaan tersebut, dengan berbagai acara dan atraksi hiburan bernuansa kemerdekaan.

Lain halnya dengan masyarakat di luar Jawa, khususnya di NTT terkhusus lagi di Kabupaten Belu di Perbatasan Timor Leste.  Selama ini boleh dikatakan, masyarakat tidak diberi kesempatan atau dihimbau untuk berkreasi dalam rangka merayakan HUT kemerdekaan. Karena itu, sangat terasa kurangnya 

Untunglah bahwa pada tahun 2022 ketika Indonesia telah berusia 77 Tahun, masyarakat khususnya di Perbatasan Timor Leste diberi kesempatan untuk berinovasi sendiri. Sekolah-sekolah, mulai dari SD, SMP, SMA hingga PT boleh merayakannya sendiri-sendiri dengan melibatkan masyarakat di sekitarnya.

Penulis bersama beberapa tokoh masyarakat Batu Merah (Dokpri).
Penulis bersama beberapa tokoh masyarakat Batu Merah (Dokpri).

Merayakan 17 Agustus: Keluarga Besar Bene Meta

Adalah di Desa Naekasa, Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu, ada sebuah dusun bernama Batu Merah. Waktu itu mempunyai jumlah kepala keluarga sebanyak 130 KK. Karena terdiri dari banyak pasangan usia subur, maka ada juga banyak anak usia sekolah. Selama ini anak-anak mereka harus menempuh jalan kaki sejauh 2 kilometer untuk sampai ke Sekolah Dasar terdekat. 

Maka pada tahun 2003 atas prakarsa masyarakat mereka mendirikan sebuah SD kecil dari sekolah induk SDK Nela. Akhirnya pada tahun 2005 pihak pemerintah daerah Belu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mengizinkan berdirinya SDN Bene Meta, namanya. 

Ada pun nama Bene Meta diambil dari nama tuan tanah di Naekasa bernama Bano Meta. Namun karena sejak berdirinya telah terjadi kesalahan penulisan 'Bene Meta', maka hal ini terbawa terus. Namun seharusnya yang benar menurut salah seorang cucu bernama Wempy Manek yang mantan Kepala Desa Naekasa itu adalah "Bano Meta".

Kini SDN Bene Meta telah memiliki SMP Satu Atap bernama SMP Satap Bene Meta yang gedungnya nyaris betul satu atap yang berdiri pada tahun 2015 persis 10 tahun setelah SD berdiri. 

Pada tahun 2022 ini ketika SDN Bene Meta berusia 17 tahun dan SMPN Satap Bene Meta genap berusia 7 tahun, mereka diperkenankan merayakan 17 Agustus secara bersama-sama. Penulis pun tidak ketinggalan. Sebagai tokoh masyarakat setempat diundang mengikuti upacara 17 Agustus di alun-alun SMPN Satap Bene Meta. 

Pemandangan yang menarik

Walaupun untuk pertama kalinya mereka merayakan 17-an bersama-sama, namun mereka telah mempersiapkannya dengan sangat baik. Baik guru-guru, anak-anak maupun komite sekolah sangat terlibat. 

Kali ini mereka mendaulat Kepala SDN Benemeta sebagai Pembina Upacara, sedangkan pemimpin upacaranya dari SMPN Satap Bene Meta. Paduan suara kelas IX bersama para guru menghidangkan lagu-lagu kemerdekaan dengan merdunya.

Usai upacara menaikkan bendera dan detik-detik proklamasi, dilanjutkan dengan aneka lomba yang melibatkan siswa-siswi SD dan SMP. Ada lomba lari karung; ada lomba Tebe; dan ada juga lomba menggigit senduk dan kelereng hingga pelepasan balon kemerdekaan RI ke-77. Intinya adalah untuk meramaikan suasana kemerdekaan RI ke-77 ini.

Lomba lari karung (dokpri)
Lomba lari karung (dokpri)

Ketua Komite SMPN Bene Meta, Bapak Agustinus Halek  mewakili semua tokoh masyarakat dan orang tua siswa yang hadir mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-77 ini mengatakan sangat senang dan menikmati acar kemerdekaan ini. Beliau bersama seluruh tokoh masyarakat dan orang tua siswa bertekad agar pada tahun-tahun yang akan datang bekerja sama dengan kedua kepala sekolah yang ada untuk merancang dan meramaikan acara HUT Kemerdekaan RI.

Lomba gigit senduk dan kelereng (dokpri)
Lomba gigit senduk dan kelereng (dokpri)

"Dengan merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-77 ini sebagai satu keluarga besar SD dan SMPN Bene Meta, kami sebagai tokoh masyarakat dan orang tua siswa merasa bersyukur kepada Tuhan dan berteriam kasih kepada para pahlawan bangsa khususnya Proklamator  Kemerdekaan RI: Bapak Soekarno dan Hatta yang telah mendirikan NKRI tercinta sehingga kami boleh hidup didalamnya dengan aman dan tenteram. Karena itu kami berjanji untuk mempersiapkan dan merayakannya dengan lebih baik secara bersama-sama sebagai satu keluarga besar ke depan", tandas Agustinus Halek diamini oleh orang tua siswa yang hadir.

Terima kasih kepada civitas sekolah SDN Bene Meta dan SMPN Satap Bene Meta: Kepala Sekolah dan segenap guru dan pendidik yang telah mempersiapkan acara HUT RI ke-77 ini secara kreatif dan menarik. Dirgahayu NKRI ke-77.

Atambua: 21.08.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun