Selain pagar indah dengan menggunakan bambu, bapak Timo juga menganjurkan untuk hanya menggunakan kayu kering atau kayu bekas. Menurut bapak Timo, apabila masyarakat tidak mempunyai banyak bambu untuk membuat tiang pagar, masyarakat juga hanya boleh menggunakan kayu yang sudah kering atau kayu bekas sensor untuk membuat tiang pagar indah. Dengan demikian kita menghindarkan diri dari kecenderungan untuk menebang pohon.
3. Membuat pagar indah dengan menanam batu
Ada juga cara lain untuk menata lingkungan yang indah dan asri menyongsong 17 Agustusan. Salah satu cara itu adalah dengan menanam batu di sepanjang kintal atau depan rumah. Setelah itu, orang bisa berkreasi dengan melakukan pengecatan berwarna warni.Â
4. Membuat pagar indah menggunakan tembok atau semen.
Cara membuat pagar indah yang lebih permanen adalah dengan tembok atau semen. Bila semua masyarakat mampu, maka boleh membuat pagar indah menggunakan semen atau tembok yang lebih indah dan permanen. Namun untuk ukuran masyarakat Dusun Batu Merah B yang rata-rata adalah petani dan karyawan swasta, maka mereka lebih memilih membuat pagar indah dengan menggunakan bambu.
Ada beberapa keuntungan dengan membuat pagar indah dari bambu, yakniÂ
pertama, tidak melakukan penebangan pohon, sehingga tidak mengurangi jumlah pohon-pohon yang ada.Â
Kedua, dengan menebang bambu, akan semakin membuat tanaman bambu semakin subur.
Ketiga, pagar dari bambu yang dibuat dengan ukuran yang sama kemudian dicat dengan warna yang sama akan terlihat indah dan menawan.
Pesan untuk seluruh masyarakat yang merayakan 17 Agustusan:Â
*Kita dapat merayakan dan memeriahkan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI dengan berbagai cara misalnya dengan mempersiapkan pagar indah, namun tidak selamanya dengan menebang pohon.Â