Menurut catatan sejarah yang tersimpan rapi dalam arsip Keuskupan Atambua di Timor, pada tahun 1556, ternyata sudah datang ke Timor para misionaris dari Ordo Dominikan.Â
Para misionaris Dominikan itu datang bersama para pedagang Portugis. Mereka mula-mula mendarat di Pantai Utara tepatnya di Pantai Mena.Â
Dikisahkan bahwa sebanyak hampir 5000 orang dipermandikan menjadi Katolik yang tersebar di seluruh pelosok Pulau Timor kala itu oleh Paderi Antonio Taveira OP.
Pada bulan Juli tahun 1879, ada seorang misionaris Jesuit (Serikat Jesus) bernama Jacobus Kraaijvanger mendapat tugas dari Gubernur Hindia Belanda di Batavia untuk melakukan penyelidikan mengenai kelayakan pendirian sebuah stasi Gereja Katolik di Timor, khususnya di Atapupu.
Setelah melaksanakan tugas penyelidikan tersebut dan memastikan kesiapan umat Atapupu, Tuan Kraaijvanger menulis suatu surat kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang telah menugaskannya dan di dalam surat itu, beliau menyampaikan kesiapan umat untuk mendirikan Stasi Atapupu.
Atas permohonan itu, Gubernur Hindia Belanda menerbitkan surat izin pendirian Stasi Atapupu, tepatnya pada tanggal 1 Agustus 1883. Dengan demikian, Atapupu merupakan Stasi Gereja Katolik pertama di Pulau Timor.Â
Berapakah jumlah umat saat itu?Â
Meskipun tidak diketahui pasti, namun kemudian ketika terjadi penyerahan misi dari Serikat Jesus kepada Serikat Sabda Allah (SVD) pada tahun 1913 Â atau 30 tahun kemudian, Â tercatat umat sebanyak 2.500 jiwa.
Bisa dibayangkan keadaan pulau Timor kala itu. Kita juga bisa membayangkan betapa sulitnya transportasi dan komunikasi masa itu. Namun berkat kegigihan semangat misioner dari para imam dari Serikat Jesus dan kemudian Serikat Sabda Allah, benih-benih iman akhirnya bertumbuh subur di tanah Timor yang keras berbatu-batu itu.
Dengan masuknya agama Katolik di Timor membuka lembaran baru bagi orang-orang Timor untuk mulai bersosialisasi dengan para misionaris.
Tanggal 1 Agustus 1883 menjadi momentum bersejarah bagi perjalanan Gereja Katolik di Timor karena pada hari itu, Timor resmi menjadi Paroki tersendiri terpisah dari paroki lamanya di Batavia.