Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berikut Ini 5 Kiat untuk Memaknai Gaya Hidup Minimalis

11 Juli 2022   09:48 Diperbarui: 11 Juli 2022   09:50 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arti Hidup

Ada seorang imam Katolik punya motto tahbisan yang menarik dan itu saya kagumi sejak dulu. Motto tahbisan itu berbunyi, "Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya".

Saya senang dengan motto ini. Selain senang, saya juga merasa motto ini menantang sang pemilik motto untuk selalu hidup dalam perjuangan. Mengapa? Karena hidup itu selalu dibarengi dengan aneka tanda tanya, karena ketidakpastian. Itulah tantangan.

Selain hidup itu tanda tanya bagi mereka yang selalu bertanya, hidup itu juga adalah kesempatan bagi mereka yang ingin melakukan sesuatu. Hidup hanya bagi orang lain. Karena itu hidup adalah untuk melayani.

Akan menjadi apakah hidup ini, sangat tergantung pada bagaimana seseorang menghidupi kehidupan ini. Bila seseorang mengartikan hidup sebagai perjuangan, maka akan terlihat di dalam kehidupan orang tersebut yang selalu sibuk dan aktif. Demikian pun, bila seseorang menghayati hidup sebagai kesempatan untuk melayani, maka hal itu akan terlihat dalam memobilisasi hidup sebagai pelayan.

Gaya Hidup Minimalis

Menurut Devi Lianovanda, hidup manimalis sudah menjadi tren beberapa tahun terakhir, terutama sudah mulai diterapkan juga di kalangan para selebriti.  Karena itu gaya hidup minimalisme bukan lagi sesuatu hal baru. Meskipun awalnya minimalism diterapkan dalam bidang seni dan arsitektur, namun lambat laun makin melebar dan meluas menjadi suatu gaya hidup (blog.skillacademy.com).

Sebagaimana dilansir dari Break The Twitch, minimalisme adalah gaya hidup yang berfokus untuk meminimalkan gangguan yang bisa menghalangi seseorang melakukan hal-hal yang sebenarnya penting.

Sedangkan menurut Joshua Becker (penulis buku: Becoming Minimalist), minimalisme artinya memiliki hal-hal yang membuat seseorang bahagia dan menghilangkan hal-hal yang tidak menyebabkan seseorang bahagia. Atau dapat dikatakan "hidup sederhana". Artinya kita hidup hanya dengan hal-hal yang dibutuhkan, meskipun tidak banyak, tapi berkualitas. Slogan yang terkenal dari gaya hidup minimalis ini adalah "less is more".

Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik sedunia, dalam sebuah renungannya tentang arti hidup mengajak dan mendesak orang-orang di negara maju untuk mencari kehidupan yang lebih sederhana, tidak terlalu materialistis dan mengutuk kesenjangan yang semakin jelas terjadi antara yang kaya dan yang miskin.

 "Mari kita bertanya pada diri sendiri, apakah saya benar-benar membutuhkan semua benda material dan resep rumit ini untuk hidup? Bisakah saya mengelola tanpa semua tambahan yang tidak perlu ini dan menjalani kehidupan yang lebih sederhana?" (Paus Fransiskus).

menikmati hidup sederhan (sumber foto: redaksi Ruangmom)
menikmati hidup sederhan (sumber foto: redaksi Ruangmom)

Berikut 5 (lima) kiat untuk memaknai gaya hidup minimalis:

1. Berani meninggalkan glamourisme

Kita sekarang hidup dalam glamourisme yang ditandai dengan berbagai kemewahan. Beranikah kita meninggalkan atau menolak hal-hal itu demi sesama kita? Kata Paus Fransiskus, "Bahkan hari ini, ketika secara paradoksal beberapa orang makan dengan mewah, sementara terlalu banyak orang pergi tanpa roti harian yang dibutuhkan untuk bertahan hidup". Beranikah kamu?

2. Memilih yang berkualitas daripada kuantitas

Daripada membeli atau memiliki banyak namun terbuang, lebih baik memiliki sedikit barang, namun dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama atau panjang. Maka bila mau membeli atau memiliki sesuatu barang, sebaiknya lebih mementingkan kualitas, bukan kuantitas atau jumlahnya.

3. Kurangi nafsu mengumpulkan harta

Prinsipnya, kita hanya memakai satu, barang yang tidak kita pakai adalah milik orang-orang miskin yang tidak bisa membeli. Periksalah lemari anda, ada berapa banyak pakaian yang tidak pernah dipakai, tetapi memenuhi seluruh ruang lemari. Keluarkanlah itu dan berikanlah kepada mereka yang tidak memiliki atau sangat membutuhkan. Maka kurangilah nafsu membeli dan mengumpulkan harta di dunia ini. Kata Kitab Suci: "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya, tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada" (Matius 6:19-21).

4. Punya prinsip hidup baru: Lebih baik memberi daripada menerima

Kiat yang lain agar lebih hidup minimalis adalah memberi atau membagi hidup dengan orang lain. Akan ada suatu kepuasan tersendiri bagi seseorang bila ia memberi atau berbagi dengan orang lain. Kitab Suci berkata, "...Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima" (Kis 20: 35).

5. Belanja sesuai kebutuhan

Salah satu kecenderungan manusia dewasa ini khususnya ibu-ibu adalah berbelanja. Kecenderungan untuk berbelanja sebanyak-banyaknya termasuk barang apa saja yang mungkin tidak terlalu dibutuhkan atau mendesak. Karena itu, untuk menghidupi gaya hidup minimalis, kiat yang hendaknya diterapkan adalah berbelanjalah hanya sesuai kebutuhan. Buatlah catatan barang ayang akan atau hendak dibeli sebelum pergi ke pasar, toko atau mall.

Mari kita coba terapkan kiat-kiat ini demi kehidupan yang minimalis. Ingat, menjadi orang minimalis tidak sama dengan orang pelit atau kikir. Gaya hidup minimalis adalah prinsip hidup yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri karena "Tuhan memelihara orang-orang sederhana" (Mzm 116: 6).  

Maka gaya hidup minimalis menurut Kitab Suci adalah "Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal, tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah" (1 Tim 2: 9-10). ***

Atambua, 11.07.22

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun