Untuk lebih mendarahdagingkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dibentuklah apa yang dinamakan BP7 yaitu Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.Â
Dan panduan tentang pengamalan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara disebut Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila atau disingkat P4. Alat untuk semakin mendarahdagingkan Pancasila dalam kehidupan itu adalah melalui Penataran P4. Sedangkan ilmu atau mata pelajaran untuk semakin Pancasilais adalah mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila.
Bahkan Pancasila menjadi satu-satunya azas tunggal untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka semua partai, organisasi dan perkumpulan atau apa saja yang hidup dan berkembang di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia harus menerima dan mencantumkan Pancasila sebagai satu-satunya azas.
Karena berbagai upaya sejak Indonesia merdeka itulah maka bagi kita bangsa Indonesia sebenarnya Pancasila sudah menjadi harga mati sebagai Dasar Negara dan Way of Life kita.
Maka untuk membangun peradaban dunia, bagi kita bangsa Indonesia tidaklah sulit karena Pancasila telah menjadi dasar peradaban kita bahkan telah mendunia. Banyak bangsa dan negara justru kagum dengan Pancasila yang telah terbukti ampuh menjadi satu-satunya azas berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Marilah kita generasi muda terutama generasi Z dan milenial, berusaha untuk belajar lagi tentang Pancasila supaya Pancasila semakin mendarahdaging dalam kehidupan kita dan dengan demikian dapat menepis berbagai hal yang bertentangan dengan Pancasila seperti rasisme, radikalisme, premanisme dan lain-lain.
Mari kita kembali menegaskan Pancasila sebagai dasar negara yang sudah harga mati yang tidak bisa digantikan dengan yang lain. Merasa bangga sebagai bangsa yang memiliki Dasar Negara Pancasila. Menghargai dan menghormati perjuangan Bung Karno sebagai pencetus Pancasila Dasar Negara Indonesia dengan penetapan Kota Ende sebagai Kota Pancasila. ***
Atambua, 07.06.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H