Saya sudah membayangkan kalau para Kompasianer berkenan memberikan bantuan dana sekecil apapun, niat suci mendirikan taman bacaan masyarakat ini bisa dikonkretkan sebelum akhir tahun 2022 ini.
Taman bacaan yang akan didirikan itu sebenarnya bukanlah tujuan yang pertama dan utama. Tujuan saya yang pertama-tama adalah dengan adanya TBM itu, saya mau bekerja sama dan memotivasi para sarjana yaitu para guru SD, SMP dan SMA yang ada di Batu Merah, menggunakan tenaga dan keahlian mereka untuk mendampingi anak-anak, orang muda dan orang dewasa melalui berbagai latihan ketrampilan, di antaranya adalah ketrampilan menulis.
Siapa tahu dengan kegiatan ini akan menambah sedikit pemasukan bagi para guru honorer yang ada di SDN Benemeta; SMPN Benemeta dan SMAN 2 Tasifeto Barat yang semuanya berada dalam satu komplek, melalui pemberian les privat dan latihan ketrampilan pada sore hari.Â
Menurut saya, selain akan membantu para guru, juga membantu para siswa. Sebab sejauh pengamatan saya, ada banyak siswa SD, SMP, dan bahkan SMA yang tidak lancar membaca. Sebagai orang tua dan sarjana, saya merasa prihatin dengan keadaan masyarakat yang ada di perbatasan RI-RDTL ini.Â
Bukan tidak mungkin, melalui TBM yang akan dikonkretkan tak lama lagi itu, bisa membantu pemrintah dan masyarakat untuk menekan angka stunting di Kabupaten Belu di NTT yang juga merupakan kabupaten dengan angka stunting yang masih tinggi.
Dengan demikian, begitu menciptakan suatu peluang, banyak peluang baru akan terbuka. "Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui". Bila niat suci ini tercapai, saya akan menuliskannya dengan tinta emas, TBM ini berdiri atas sumbangan para Kompasianer. Mungkinkah itu? Â ***
Atambua, 19.05.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H