Teater Modern ditandai dengan adanya panggung yang mungkin tertata dengan lebih rapi di mana ada berbagai jenis peralatan yang lebih canggih lagi kompleks.Â
Pada Teater Modern, umumnya pertunjukannya dilakukan pada panggung tertutup, dengan alur cerita yang teratur.Â
Dilihat dari pesertanya, Teater Modern lebih banyak  dibandingkan dengan teater tradisional.
Berbeda dengan teater tradisional yang kadang terjadi interaksi antara penonton dengan pemain, dalam teater modern, itu tidak ditemui. Karena sekarang kita lebih banyak berhadapan dengan dunia sinetron yang merupakan bagian dari teater modern itu.
Nah, sehubungan dengan Hari Teater Sedunia tanggal 27 Maret 2022, kita hendaknya terus menjaga agar api semangat seni pertunjukan itu terus menyala, terutama agar dunia teater kita tetap hidup, berkembang dan ada. Makna kehidupan yang menjadi pesan utama dalam pertunjukan teater hendaknya tetap dijaga, terutama dalam teater tradisional.Â
Memang harus diakui bahwa berkat kemajuan zaman, kita lebih gampang menerima kehadiran teater modern, ketimbang teater tradisional. Tapi bila kita timbang-timbang teater tradisional, tetaplah yang mempertahankan keaslian teater itu sendiri, daripada teater modern.Â
Karena itu, kita minta bahkan mendesak pemerintah, terutama melalui departemen atau dinas yang menangani dunia teater agar semakin menghidupkan seni teater  tradisional agar menjadi pembelajaran bagi generasi muda. ***
Atambua, 28.03.2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H