Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#Cinta Putih

14 Maret 2022   22:19 Diperbarui: 14 Maret 2022   22:35 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto dari Wimer

"Kau pulang. Kau pulang. Saya tidak mau terjadi apa-apa pada dirimu. Kau pulang. Anak itu masih kecil. Saya bisa dimakamkan tanpa kehadiranmu. kau pulang. Anak kita masih kecil!"

***

Dengan hati hancur, Andre pun pergi ketika terjadi insiden itu.

"Apa salahku. Apa dosaku, sehingga aku diperlakukan dengan cara seperti ini?", pikir Andre tang tak pernah ada jawabannya.

"Kau di mana? Saya malu untuk pulang. Saya malu dengan semua ini. Saya malu untuk pulang!" Begitulah kata-kata Sinta di whatsapp  kepada Andre.

"Malu kenapa? Kamu harus kuat, agar kita bisa memperbaiki semua ini. Sekali lagi, harus kuat.  Lihat anak kita masih membutuhkan mamanya!" Balas Andre.

"Eh...au' nek mae! 

Begitulah kata bahasa Dawan terakhir Sinta untuk Andre. (artinya Saya rasa malu!)

***

Selang beberapa hari kemudian, Sinta pun pergi untuk selamanya meninggalkan Andre dan anaknya.

Duka mendalam menyelimuti jagad. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun