Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Lima Tips untuk Menghindari Investasi Bodong

24 Februari 2022   18:07 Diperbarui: 24 Februari 2022   18:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam ulasan sederhana berdasarkan topik pilihan Kompasiana.com ini, saya ingin membagikan kepada pembaca sekalian khususnya para Kompasianer, 5 (lima) tips untuk menghindari bahaya investasi bodong. Investasi bodong memang sulit untuk dihindari karena iming-iming atau janji yang diucapkan di bibir yang memang luar biasa menarik, sehingga menyebabkan orang yang diajak gampang bergabung. Sebab pada dasarnya investasi bodong adalah  investasi di mana dari setiap orang atau anggota baru diminta sejumlah uang untuk menanamkan modalnya berupa produk atau bisnis, yang sesungguhnya tidak pernah ada.

Ke-5 tips untuk menghindari investasi bodong itu sebagai berikut:

Tips 1#  Jangan mudah percaya sama orang yang mengajak dengan iming-iming keuntungan besar tanpa kerja.

Bila datang oknum-oknum tertentu yang menawarkan produk apa saja, apa lagi kalau yang mengajak untuk berinvestasi sebaiknya jangan cepat percaya. Banyak orang datang dengan iming-iming yang luar biasa. Mereka dengan bermulut manis mengajak kita untuk menanamkan modal kita, yang katanya akan mendapatkan keuntungan yang luar biasa. Ayo jangan percaya!

Tips 2# Experience is the teacher. Pengalaman adalah guru yang terbaik.

Kalau pernah mempunyai pengalaman diajak atau pernah bergabung dalam sebuah investasi yang kemudian tak ada hasil, jadikanlah itu sebagai pengalaman berharga atau guru yang terbaik. Saya punya pengalaman pribadi. Pernah lembaga tempat saya bekerja terlibat dalam investasi bodong. Tak tanggung-tanggung lembaga kami merugi Rp 250 juta. Itu gara-gara mau mendapatkan keuntungan secepatnya dan sebesar-besarnya. Akhirnya setelah tiga bulan tiada khabar dari lembaga investasi bodong tersebut. Sampai sekarang tidak ada berita lagi.

Tips 3#  Ikuti bisikan suara hatimu.

Setiap orang memiliki suara hati yang selalu membisikkan hal-hal yang baik dan benar. Apabila berhadapan dengan sesuatu yang tidak baik dan tidak benar, ia selalu mengingatkan kita. "Awas itu tipuan", katanya dalam hati kita. "Jangan diikuti", maka sebaiknya kita ikuti suara itu. Sementara itu ada juga suara yang lain, namanya "suara si jahat" yang berbisik, "ikut saja!" Nah, kalau suara terakhir ini yang diikuti, itu artinya kita sudah terjebak oleh tipuan investasi bodong.

Tips 4#  Ikuti saran isteri atau suamimu.

Kalau kita yang telah berkeluarga dalam hal ini beristeri atau bersuami, sebaiknya kita diskusikan terlebih dahulu. Saya punya pengalaman. Pada suatu waktu, kami semua pengurus lembaga diminta untuk bergabung dalam suatu investasi yang dikemudian hari baru kami tahu kalau itu investasi bodong. Waktu itu saya sudah sepakat bersama seorang teman saya untuk membeli 1 sertifikat seharga Rp 50 juta. Artinya tiap orang Rp 25 juta. Setelah tiba di rumah saya menyampaikan rencana tersebut kepada istri. Setelah berdiskusi cukup lama, istri membatalkan rencana tersebut karena  menurut filling-nya itu investasi bodong. Akhirnya saya tidak jadi bergabung. Kelak baru saya bersyukur.

Tips 5#  Tetapkan hati pada lembaga investasi yang benar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun