Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Dosen - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ada Apa dengan Alat Transportasi Kita dan yang Menjalankannya?

11 Desember 2021   10:50 Diperbarui: 11 Desember 2021   17:22 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Faktor kesalahan Manusia menjadi pemicu utama terjadinya kecelakaan di jalan raya dari waktu ke waktu. Sebut saja yang biasa terjadi bahkan yang paling terakhir terjadi yang menimpa artis Vannesa Angel bersama suami dan anaknya di Jalan Tol Jombang Jawa Timur belum lama ini. Sopir atau driver  mengantuk, tidak fokus atau kelelahan. Perjalanan jauh dengan satu orang driver sangat beresiko. Apalagi dengan target waktu yang ditentukan jam sekian harus tiba di tempat tujuan. Hal ini menjadi tekanan tersendiri bagi sopir atau driver untuk memacu kendaraan meskipun sedang kelelahan atau mengantuk. 

Penulis sendiri punya pengalaman menyetir mobil dalam keadaan ngantuk. Selang sedetik saja bila kita tidak secepatnya istirahat atau sadar, kita sudah berada di tepi jalan. Kalau saja kita dalam kecepatan tinggi atau jalanan ramai, sudah bisa dibayangkan, kecelakaan pasti terjadi. Karena itu tidak ada jalan lain, bila driver mengantuk atau lelah, sebaiknya segera menepi dan beristihatan.

Menyetir dalam keadaan belum fasih atau bahkan belum bisa menyetir di jalanan umum pun, bisa menjadi pemicu kecelakaan. Selain itu bisa celaka kalau ada kesalahan sedikit saja misalnya reaksi saat menyetir, marah atau takut atau panik di jalan umum. Banyak terjadi kecelakaan di jalan raya karena menyetir dalam keadaan mabuk, atau di bawah pengaruh obat-obatan, narkoba atau alkohol.  Orang yang sedang berada di bawah pengaruh alkohol atau narkotika, kesadarannya tidak menentu, kadang lemah kadang tinggi sehingga menyebabkan konsentrasinya tidak pasti. Hal ini cepat memicu kecelakaan.

Akhir-akhir ini ketika gawai, baik handphone atau tablet mulai booming, menjadi pemicu kecelakaan di jalan raya. Perhatian pada gawai atau HP bisa mengurangi konsentrasi seseorang dalam mengendarai kendaraan. Bisa menjadi pemicu kecelakaan tunggal, juga bisa terjadi tabrakan dengan kendaraan lainnya. Kalau sudah terjadi demikian akan jatuh korban. Biasanya penumpang yang menjadi sasaran pertama, pejalan kaki dan sopir. Nah, dengan tulisan ini jawaban ditemukan: alat transportasi bisa diatasi, tetapi faktor manusia terus menjadi persoalan kekal karena perilakunya! ***

Atambua, 11 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun