Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dekenat Mena Bersinode Didampingi Panitia Ad Hoc Keuskupan

6 November 2021   13:53 Diperbarui: 6 November 2021   14:02 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak dibuka secara resmi di tingkat Keuskupan oleh Yang Mulia Uskup Keuskupan Atambua, geliat sinode para Uskup sedunia mulai terasa di seluruh wilayah Keuskupan Atambua. Setelah membentuk Panitia Ad Hoc pada 18 Oktober 2021, Mgr.Dr. Dominikus Saku langsung mengeluarkan jadwal untuk sosialisasi sinode bersama panitia di 4 dekenat di Keuskupan Atambua. Pada Kamis, 4 November 2021, panitia melakukan sosialisasi sinode di Dekenat Mena bertempat di Kaubele. Sinode ini dihadiri oleh 52 orang utusan yang terdiri dari para Pastor paroki, pastor pembantu, sejumlah biarawati dan umat.

Dalam arahannya di depan peserta yang hadir, Uskup Dominikus Saku mengemukakan bahwa Paus Fransiskus mengundang diadakannya sinode biasa XVI ini karena didorong oleh berbagai hal yang menggerogoti tubuh Gereja seperti konsumerisme dan berbagai kemajuan lainnya yang menyebabkan kita merasa terasing satu sama lain. Karena itu, bagi Paus Fransiskus, sinode ini bertujuan agar gereja berjalan bersama umatnya, mendengarkan mereka yang tidak pernah didengarkan suaranya dalam gereja, dan berbicara satu dengan lain atau berdialog. Melalui 10 tema yang diangkat dalam sinode ini, Gereja diajak untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh umat yang terpencil dan miskin, membalut luka-luka akibat kurangnya perhatian terhadap mereka, karena Sinode Gereja adalah sinode kita.

"Di tengah berbagai gejolak hidup di dunia dewasa ini di mana konsumerisme dan berbagai kemajuan dunia menyebabkan kita terasing satu sama lain, sinode ini dilaksanakan untuk mendengarkan mereka yang tidak pernah bersuara dan berdialog dengan berbagai pihak berkepentingan guna membalut luka-luka masa lampau dan memperbaiki segala kelemahan dalam pelayanan kita", tandas Uskup Dominikus Saku.

Sementara itu, Ketua Panitia Ad Hoc, P. Vincentius Wun SVD dalam paparan pembukanya mengungkapkan bahwa kehadiran para peserta dalam kegiatan hari ini menjadi bukti bahwa kita adalah satu gereja yang merupakan bagian dari gereja universal dengan Paus Fransiskus sebagai pimpinan kita yang mengundang diadakannya sinode ini.

"Kehadiran para pastor paroki, suster dan DPP yang ada menunjukkan kesatuan kita dengan pimpinan Gereja kita yaitu Paus Fransiskus yang mengundang kita untuk melakukan sinode ini", demikian Pastor Vinsen dalam arahan pembukaannya.

Selanjutnya para peserta dibentuk dalam tiga kelompok untuk mengadakan sharing bersama dan saling mendengarkan di dalam kelompok untuk membicarakan tema inti yang menjadi bahan eksplorasi wajib dari Keuskupan Atambua yaitu tanggung jawab dalam karya misi dan satu tema lainnya yang menjadi pilihan.

Meskipun udara terasa panas karena sampai saat ini di wilayah Pantura belum juga turun hujan, peserta tetap antusias dan semangat melakukan sharing kelompok dan khusuk saling mendengarkan di antara mereka. 

Tiap kelompok dipandu oleh seorang ketua kelompok dan dilengkapi dengan seorang notulis untuk mencatat setiap proses dan sharing dari masing-masing peserta. Usai sharing kelompok dilanjutkan dengan sharing pleno yang dipandu oleh moderator, Rm. Emanuel Fkun, Pastor Paroki Hati Yesus Maha Kudus Manumean. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun