Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Remah-remah Kehidupan (11)

14 Oktober 2021   22:30 Diperbarui: 14 Oktober 2021   22:38 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TIGA BERSAUDARA

 KISAH

Ada sebuah keluarga kecil yang beranggotakan tiga orang. Mereka tinggal bersebelahan dengan istana raja, tidak seberapa jauh dari gudang makanan sang raja. Walau mereka beradik kakak kandung, namun watak dan karakter mereka jauh berbeda satu sama lain. Yang sulung bernama NYAMUK, kedua namanya LALAT; dan yang bungsu namanya KAKI SERIBU.

Pada suatu malam, ada pengumuman dari istana raja bahwa persediaan makanan di gudang sangat terbatas, dan siapa cepat dia yang dapat. Mendengar pengumuman itu ketiga saudara ini membuat rapat untuk memutuskan siap yang harus pergi mengambil makanan. Rapat memutuskan putera sulung "NYAMUK" untuk mengambil makanan dari gudang. 

Nyamuk pun pergi, sedangkan Lalat dan Kaki Seribu tertidur karena lapar dan mengantuk sambil menunggu nyamuk. Keduanya terjaga pada keesokkan harinya, laalu bertanya kepada Nyamuk, "Di mana makanan yang kau bawa dari gudang?"  Jawab Nyamuk, "Angin di luar terlalu kencang, karena itu aku hanya memilih untuk berada dalam kelambu dan mengisap darah kalian berdua. Dan itupun tidak cukup untuk dibagikan kepada kalian berdua. Mendengar jawaban ini, Kaki Seribu dan Lalat menggerutu dan sangat marah.

Rapat dibuat lagi. Mereka sepakat untuk mengutus Lalat. Lalat pun segera menjalankan tugasnya. Saat fajar menyingsing kedua saudaranya bertanya kepada Lalat, "Di mana makanan yang kau bawa?" Jawab Lalat, "Saya tidak sempat sampai di gudang karena di jalan saya bertemu dengan jenazah seorang yang mati kelaparan lalu kuisap dan kupulang. Dan isi perutku tidak cukup untuk dibagikan bagi kalian berdua". Maka marahlah kedua saudaranya Kaki Seribu dan Nyamuk.

Rapat dibuat lagi untuk ketiga kalinya. Kali terakhir ini Kaki Seribu yang dipercayakan. Ia pun beraksi masuk ke kamarnya untuk mempersiapkan diri. 

Menjelang pukul tiga dini hari terdengar pengumuman dari istana bahwa makanan di gudang telah habis. Mendengar pengumuman itu, Lalat dan Nyamuk terjaga dan dengan suka cita menantikan saudara bungsunya si Kaki Seribu.  

Fajar menyingsing mereka pun segera bertanya kepada Kaki Seribu. Jawabnya dari dalam kamar, "Ya kakak, saya ada di kamar". "Di mana makanan yang kau ambil dari gudang itu?" "Maaf kakak berdua, sampai dengan saat ini aku belum habis mengenakan sepatu pada kaki-kakiku. Baru 500 sepatu yang kupakaikan sepatu, sedangkan 500 lainnya belum kupakaikan. Jadi saya belum pergi mengambil makanan tersebut". Pada saat itu pula ketiganya mati lemas karena lapar.........! (Anonim)

PESAN UNTUK HIDUP:

1.  Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda-beda dipanggil untuk suatu tugas tertentu.

2.  Lalat, nyamuk dan kaki seribu adalah simbol manusia-manusia zaman ini dengan segala keberadaannya yang unik sehingga menjadikan dunia ini semakin indah dan sedap dipandang mata.

3.  Hidup ini sarat dengan berbagai kepentingan. Setiap kepentingan selalu menjadi alasan bagi seseorang untuk menggagalkan kepentingan yang lain.

4.  Thomas Hobbes (1588-1679), seorang Filsuf Inggris berkata: "Dalam sifat manusia, kita menemukan tiga penyebab utama pertengkaran: pertama, persaingan; kedua, kecurigaan (ketidak-percayaan); dan ketiga, pujian (mencari ketenaran)".

Atambua, 14 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun