Akhirnya struk belanjaanku ketemu. Tanpa berkata apa-apa, ia langsung memberikan struk tersebut beserta uang logam Rp 300 (ternyata masih ada kembalian lagi). Aku pun keluar, sambil melihat-lihat struk belanjaanku. Ternyata harga belanjaanku hanya Rp 14.700. Mengapa si mbak bilang Rp 15 ribu. Ternyata si mbak mencoba berbohong padaku. Struk tersebut merupakan tanda bukti pembayaran resmi, siapa pun tidak akan bisa dibohongi. Pantas saja aku melihat gelagat mencurigakan si mbak dengan tidak memberikan struk dan malah membuang struk belanjaanku ke bawah meja, sontak aku kaget.
Kalau begini caranya, aku kecewa. Harusnya orang kasihan , jadi tidak simpati. Mungkin si mbak tersebut merasa penghasilan kurang dan ingin mencari tambahan penghasilan, namun bukan begini caranya. Tagihan dilebihkan, struk dibuang ke bawah meja. Rp 300 itu memang kecil, namun dari hal-hal kecil itulah kita mulai belajar arti dari sebuah kejujuran. Semoga hal sederhana ini menjadi perhatian manajemen Alfamart dan ulah oknum yang tidak terpuji ini tidak lagi ditiru oleh kasir alfamart lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H