Mohon tunggu...
YosArianda
YosArianda Mohon Tunggu... Pelaut - Petani

Terlahir dari tangisan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Belajar dari Abraham dan Lot Memilih: Pilihan Antara Jangka Pendek dan Jangka Panjang

1 Februari 2024   12:27 Diperbarui: 2 Februari 2024   12:59 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Melihat Kisah perjalanan Abraham dan Lot dalam menentukan pilihan dapat menawarkan kepada perspektif yang sangat dalam akan pengambilan sebuah keputusan dan dampak terhadap masa depan.

Artikel ini berupaya menawarkan pertimbangan-pertimbangan yang dianggap cukup logis sekaligus rasional, berkaca dari kedua Tokoh Alkitab yaitu Abraham dan Lot, saat berada tengah padang gurun, Abraham dan Lot memilih dan menentukan jalur hidup mereka, ini memberikan kita pemahaman akan cara manusia membuat dan menentukan keputusan dalam memilih.

Karena kita bicara tentang menentukan, memutuskan dan memilih, maka untuk itu ada dua hal yang harus kita hadapi yaitu:

1. Jangka Pendek: jangka pendek adalah ketika kita Menentukan, memilih dan memutuskan dalam hal  hal-hal yang berkaitan dengan hubungan sehari-hari dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi jangka pendek misalnya memilih jenis makanan, minuman ataupun pakaian yang akan kita kenakan, sedangkan

2. Jangka panjang: jangka panjang berkaitan dengan kita menentukan, memilih dan memutuskan dalam hal-hal  yang berkaitan dengan apa yang tidak kita bayangkan akan terjadi dikemudian hari, penentuan pilihan jangka panjang dapat kita prediksi namun karena jangka panjang maka pilihan seperti ini akan juga berdampak baik maupun buruk terhadap kita.

Dari dua pilihan ini mari kita belajar dari kitab kejadian 13: 1-18, yang menceritakan kepada kita bagaimana kedua pilihan akan sangat berdampak baik begitu juga akan berdampak buruk bagi kita 

  • Memetakan Perjalanan Abraham dan Lot

Kisah dimulai saat Abraham dan Lot hidup  sebagai keluarga yang besar. Dengan kelimpahan harta yang mereka miliki, dan karena kelimpahan ini pertikaian muncul di antara gembala mereka. Abraham sebagai seorang yang bijak menyadari bahwa konflik seperti ini dapat merusak kedamaian keluarga mereka, kemudian sebagai solusi ia mengajukan berpisah. Ia memberikan Lot kebebasan untuk memilih tanah yang diinginkannya.

Lot yang setuju akhirnya memilih wilayah atau daerah yang subur, wilayah ini dekat dengan kota Sodom, yang terkenal akan kekayaan dan gaya hidup hedonis. Sedangkan, Abraham justru memilih untuk tinggal di padang gurun. Dari kedua pilihan mereka ini mewakili dua pendekatan yang berbeda pula terhadap hidup yang mereka jalani: Lot cenderung memilih yang instan, sesuatu yang memberikan keuntungan segera, atau yang saya bahas di atas yaitu jangka Pendek sementara Abraham justru lebih memperhatikan masa depan atau lebih melihat visi jangka panjang.

Tentu dari Kisah ini dapat dihubungkan dengan model manusia dalam memilih seperti kehidupan sehari-hari. Kadang-kadang, kita dihadapkan pada pilihan-pilihan yang berkaitan dengan kepuasan segera, seperti membeli pakaian baru atau menikmati kenikmatan instan. Ini sering kali merupakan keputusan impulsif yang melayani kebutuhan jangka pendek.

Sedangkan di sisi lain, kita dihadapkan untuk menentukan pilihan yang bersifat jangka panjang, seperti memilih pasangan hidup atau mendukung pemimpin politik. Keputusan-keputusan ini memerlukan pemikiran mendalam, pertimbangan nilai, dan proyeksi akan dampak yang terjadi di masa depan. Untuk itu, ada baiknya kita juga belajar dari Abraham yang memilih tanah gersang, namun dengan suatu keyakinan bahwa ini adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan hasil yang baik di masa depan.

Keputusan Lot yang memilih tinggal di dekat Sodom memiliki konsekuensi yang melibatkan kehidupan yang mungkin terlihat menyenangkan di awal, tetapi pada akhirnya membawa pada peristiwa bencana. Sodom yang kemudian terkenal karena kehidupan yang keji dan akhirnya dihancurkan oleh Tuhan. Meskipun Lot memilih tanah yang subur, namun akhirnya kehilangan lebih dari yang dia dapatkan.

Sedangkan keputusan Abraham dengan kesederhanaannya memilih tinggal di padang gurun akhirnya diberkati oleh Tuhan. Keputusan yang penuh keyakinan untuk melihat visi masa depan dalam mengutamakan nilai-nilai jangka panjang, ini membuktikan bahwa terkadang kita perlu mengorbankan kepuasan segera demi masa depan yang lebih baik.

  • Refleksi Pilihan konteks ini

Sebagai sebuah cerita ada baiknya saya juga memberikan refleksi dan edukatif pada konteks saat ini, terutama dalam pemilihan pemimpin legislatif? Pemilihan calon pemimpin adalah keputusan pribadi yang dilakukan secara bersamaan yang memiliki konsekuensi jangka panjang pada masyarakat masa depan, yang bisa terjadi pada kita, tetangga kita, keluarga kita atau bahkan anak-anak kita yang sedang tidak dalam posisi mentukan pilihan, sama seperti Abraham mempertimbangkan dengan bijak ketika diperhadapkan saat memilih tanahnya, demikian juga kita perlu untuk mempertimbangkan secara cermat visi, integritas, dan komitmen jangka panjang dari calon pemimpin yang dipilih.

Penting bagi kita untuk tidak terjebak dalam pesona janji-janji segera mata kita terlena akan kemewahan uang tanpa memperhitungkan dampak jangka panjang. Pelajaran dari kebijaksanaan Abraham yang melibatkan nilai-nilai dan visi yang mendalam saat memilih arah hidupnya. Begitu juga dalam pemilihan pemimpin legislatif, pertimbangkan program, rekam jejak, dan visi jangka panjang yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

Kesimpulan

Terakhir, semoga kita dapat mengambil cerita Abraham dan Lot sebagai landasan yang kuat untuk memahami kompleksitas dalam memilih. Ini mengajarkan kita untuk membedakan antara jangka pendek kepuasan segera dan visi jangka panjang di masa depan, serta mengingatkan bahwa setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Untuk itu, dalam konteks memilih pemimpin, maka sangat amat penting agar tidak hanya melihat pada kebijakan jangka pendek, tetapi juga melihat gambaran besar yang dapat membawa kemajuan jangka panjang untuk masyarakat. Sebagai masyarakat yang bijak, kita dapat belajar dari kisah Abraham dan Lot, memetakan pilihan dengan bijak demi masa depan yang lebih baik.

Sekian, sampai jumpa di artikel selanjutnya ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun