Mohon tunggu...
YosArianda
YosArianda Mohon Tunggu... Pelaut - Petani

Terlahir dari tangisan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pemberdayaan Pemuda Desa: Peran Kritis Pemerintah Desa kepada Pelaku UMKM

30 Januari 2024   00:48 Diperbarui: 30 Januari 2024   00:52 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemberdayaan Pemuda Desa: Peran Kritis Pemerintah Desa dalam Mendorong UMKM

Dua hari lalu seorang anak muda datang berkunjung ke kebun tempat bertani yang saya sebut dengan "Kantor" tempat saya bekerja.

Pagi itu dua gelas kopi saya seduh di atas pelepah papan kayu bekas yang sudah menjadi meja, sambil melihat tanaman dan menikmati kopi beberapa kali ia mengajukan pertanyaan yang kadang-kadang pertanyaan itu sedikit menggelisahkan, rupanya ia seorang anak muda yang baru saja membulatkan tekad memulai usaha Kecil (UMKM) di Desa dengan berdagang (membeli lalu menjual kembali) sambil berharap mendapatkan sedikit untung untuk membiayai keluarga dan masa mudanya.

Dalam diskusi itu ia mengajukan sebuah pertanyaan yang berbunyi kira-kira begini "Apakah usaha berdagang ini akan terus ia lakukan, disamping itu ia dihadapkan pada persiangan pedagang lain, menghadapi harga yang tidak tentu, lalu bukankah berdagang tak selamanya akan ia lakukan ketika ia berada di usia tertentu dan tidak bisa melakukan berbagai hal? Sedangkan ia hanyalah pemuda desa yang baru memulai dan masih perlu banyak hal tentang dunia dagang yang harus dipelajari?

Mendengar pertanyaan ini saya teringat diskusi-diskusi di Komunitas Masyarakat Peduli Pembangunan Kampung (KOMPAK) setahun yang lalu melalui pengamatan pengembangan pemberdayaan di Desa, berbagai hal kami diskusikan, namun tak seserius ketika bertemu pemuda ini. 

Untuk itu melalui artikel ini saya mencoba menguraikan diskusi-diskusi yang mungkin bukan hanya menjawab pertanyaan pemuda ini, namun juga menjadi harapan-harapan para pejuang muda lainnya yang memilih jalan hidup dengan berusaha dagang, tentu bukan untuk menjadi kaya raya seperti para pengusaha atau para penguasa melainkan hanya ingin bertahan hidup sebagai pemuda Desa yang sedikit membahagiakan orang tua mereka.

Sebelum saya menguraikan langkah-langkah sebagai jalan keluar terhadap apa yang dialami pemuda ini, Pertama-tama adalah pemerintah Desa patut memberi apresiasi terhadap setiap Pemuda desa yang berani memulai usaha kecilnya membawa harapan baru untuk kemajuan lokal. 

Karena itu Pemerintah di desa memiliki peran penting dalam membantu mereka menghadapi tantangan dan mempercepat pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dalam hal ini  sebagai sebuah ide, saya tidak meminta atau memohon pemerintah segera melakukan apa yang saya pikirkan dan sering kami diskusikan di KOMPAK.

Namun ada baiknya langkah-langkah dibawah ini dapat menjadi sebuah angin segar jika ditanggapi dengan pikiran yang terbuka dalam menerima saran dan masukan sebagai bagian dari perbaikan pembangunan terutama menjawab apa yang dialami pemuda ini:

1. Pelatihan dan Pendampingan

Sebagai pemegang kekuasaan di desa, Pemerintah desa dapat memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pemuda-pemuda seperti ini. Setidaknya Program pendampingan dapat membantu mereka mengelola usaha secara efektif juga efesien. Pelatihan ini bisa mencakup hal-hal kritis seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan inovasi produk.

2. Memfasilitasi Akses Keuangan

Dengan memiliki akses keuangan yang mudah melalui keuangan desa adalah langkah krusial. Pemerintah desa dapat bekerja sama dengan lembaga keuangan setempat seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau lembaga keuangan lainnya diluar Desa untuk memberikan pinjaman dengan suku bunga yang terjangkau, tujuannya membantu pemuda desa memperoleh modal untuk memperluas usaha mereka.

3. Memfasilitasi Pembentukan Koperasi Pemuda

Mendorong pembentukan koperasi pemuda dapat meningkatkan daya tawar mereka dalam pasar. Pemerintah desa dapat memberikan dukungan dalam memfasilitasi pembentukan, pengelolaan, dan pemasaran bersama, sehingga setiap pelaku dagang terutama pemuda-pemuda ini dapat bersatu dalam menghadapi persaingan pasar dan keterjangkauan harga.

4. Infrastruktur Pendukung UMKM

Pemerintah desa dapat memperbaiki infrastruktur yang mendukung UMKM, seperti pasar tradisional yang terorganisir sekaligus bersih,nserta memastikan ketersediaan  distribusi produk dengan sarana yang baik. Ini akan membantu pemuda desa dalam menjalankan operasional bisnis mereka.

5. Pemberian Insentif Pajak

Memberikan insentif pajak bagi UMKM dapat menjadi stimulus ekonomi yang signifikan. Pemerintah desa dapat memberlakukan kebijakan yang mengurangi beban pajak distribusi administrasi surat pembelian hewan bagi pemuda-pemuda yang aktif berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal.

6. Kreatif dalam Pengembangan Pasar Digital Lokal.

Menyediakan dan Mendorong pemuda desa untuk memanfaatkan pasar digital seperti Facebook dapat membuka peluang baru. Pemerintah desa bisa menyediakan pelatihan dan infrastruktur teknologi yang mendukung, sehingga UMKM lokal dapat bersaing di pasar global yang semakin terhubung dengan pasar perkotaan ataupun luar daerah.

7. Advokasi Kebijakan Pro-UMKM

Pentingnya Pemerintah desa berperan sebagai advokator kebijakan yang mendukung UMKM. Hal ini dimulai dengan penyusunan dan implementasi kebijakan yang mendukung perkembangan UMKM, serta advokasi pada tingkat yang lebih tinggi untuk memastikan kepentingan pemuda desa diakui.

8. Program Pemberdayaan Komunitas

Melalui program pemberdayaan komunitas, pemerintah desa dapat membuka ruang dan memfasilitasi kolaborasi antara pemuda-pemuda UMKM. Tujuannya adalah Pertukaran pengalaman dan pengetahuan antar sesama pelaku usaha lokal untuk memperkuat jejaring ekonomi di desa tersebut.

Demikianlah langkah-langkah ini, pemerintah desa dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberdayakan pemuda desa untuk berhasil dalam usaha kecil mereka, menciptakan dampak positif pada perekonomian dan kehidupan komunitas setempat.

Sekian, sekali lagi ini hanya sebuah ide yang kebetulan disampaikan sebagai sebuah jalan keluar atas apa yang di alami pemuda yang memiliki harapan dan bergantung hidup pada usaha-usaha kecil seperti berdagang.


Terima kasih, sampai ketemu di artikel selanjutnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun