A. Pendahuluan
Saat ini postmodernisme yang telah diadopsi dan dihidupi oleh banyak orang telah mengarah kepada relativisme, suatu pemikiran yang menyatakan bahwa semua kebenaran adalah relatif. Itu berarti apa yang benar untuk satu kelompok belum tentu benar bagi semua orang. Contoh yang paling jelas adalah moralitas dalam hal seksualitas. Kekristenan dengan jelas mengajarkan bahwa hubungan di luar nikah adalah perbuatan dosa (Ibrani 13: 4).Â
Namun penganut paham postmodernisme akan mengatakan bahwa pandangan dan aturan seperti itu hanya untuk kelompok orang Kristen tertentu saja, tetapi tidak berlaku untuk mereka yang tidak mengikuti Yesus Kristus atau memiliki pemahaman yang berbeda mengenai hubungan diluar nikah ini. Oleh karena itu, moralitas seksual telah menjadi sangat permisif di dalam komunitas dan masyarakat terutama beberapa waktu belakangan ini.Â
Pemahaman ini juga berdampak kepada masalah-masalah sosial lainya termasuk hal-hal yang dikatakan masyarakat sebagai perbuatan yang salah seperti penggunaan narkoba atau pencurian, menjadi permisif dan belum tentu salah bagi orang lain.Â
Oleh karena itu, pemahaman mengenai  postmodernisme dan implikasinya serta menanggapinya dan bereaksi dengan benar sangat penting bagi orang Kristen dan Gereja di terutama di masa kini dalam rangka  memenuhi amanat Injili yang diberikan oleh Yesus(Matius 28:16-20).
B. Mandat Injili
Mandat Injili merupakan bagian dari Amanat Agung yang tertulis di dalam Matius 28:19-20 yaitu "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.Â
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Amanat ini menjadi dasar bagi pengabaran Injil keseluruh dunia dan ditujukan kepada seluruh pengikut Kristus, bukan hanya kepada para rasulNya. Memberitakan Injil dan menjadikan semua bangsa sebagai murid Yesus adalah tujuan utama bagi pengikut Kristus yang sejati.Â
Melihat dunia yang saat ini sedang terhilang dan membutuhkan keselamatan, Yesus mengatakan bahwa Dia adalah jalan dan kebenaran dan hidup, dan tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa kalau tidak melalui Yesus (Yohanes 14:6), oleh karena itu penginjilan diperlukan agar setiap orang dapat mendengar dan dapat diselamatkan.Â
Gereja merupakan Mandat Injili itu sendiri bukan hanya perintah Allah, tapi juga merupakan rencana Allah, oleh sebab itu gereja dan orang Kristen harus diperlengkapi dengan ajaran Kristus sehingga mereka mendapat pimpinan Roh Kudus untuk keluar memberitakan Injil.