Wartawan : Apa pertimbangan menyeponsori AC Milan?
Manajer : Begini.... kami ini mau jadi perusahaan kelas dunia. Maka kami harus berkiprah menjadi sponsor klub kelas dunia juga. Supaya nama kami dikenal di dunia internasional
Wartawan : Lho, kalau ingin jadi pemain internasional sebagai perusahaan kelas dunia kan mestinya jadi perusahaan yang berbisnis di berbagai negara. Perusahaan ini dikenal karena operasi bisnisnya bukan karena numpang beken ikut menyeponsori klub kaya Italia?
Manajer : Anda harus paham dong..... Kami sekarang memperkenalkan diri sebagai pemain global, dengan menyeponsori AC Milan
Wartawan : Maksudnya?
Manajer : ya, jadi sponsor supaya dikenal
Wartawan : jadi maksudnya, bukan soal efektif dan efisien sebagaimana perusahaan-perusahaan kelas dunia. Tapi soal dikenal aja ya?
Manajer : Anda nggak ngerti sih......
Wartawan : jelaskan dong supaya saya mengerti... Kan nanti kalau saya tidak mengerti saya nulis beritanya nanti salah...
Manajer : jadi.... begini..... kita mau jadi korporasi internasional itu saja....
Wartawan : Maksudnya......
Manajer : Iya jadi korporasi internasional yang dikenal dunia internasional........
Wartawan : Dikenal atau berprestasi internasional?
Manajer : Anda ini bodoh atau tidak mau mengerti sih.....?
Wartawan : Mungkin keduanya pak. Tapi mungkin juga bapak tidak bisa menjelaskan..........
Manajer : Ya sudah jangan banyak tanya....... Pokoknya kita mau kibarkan nama di dunia internasional. Titik.
Wartawan : Oh..... mau upacara kibart bendera rupanya.... Kok jauh-jauh ke Itali ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H