Mohon tunggu...
yos agus
yos agus Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penikmat kopi dingin , tukang nulis di buyut martorejo.link, my-hubsch.com, dan 5 blog lainnya.

"Cemberut, Belajar, dan akhirnya Bersyukur..."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keluh dan Kelam-mu

21 Juni 2018   23:13 Diperbarui: 21 Juni 2018   23:37 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekerut dahi terangkat hampiri senja,

Seperti terseok-tegap terlahap nafsu.

Sebentar kau tarik nafas berat,

Sesekali kau buka genggaman hampa-mu.

Langit sudah hampir teduh saat aku terhenyak,

semilir angin sudah bawakan aku tangisan keluh..

Aduh...ternyata kau..!

Dan aku-pun larut ingat bunga-mu.

Sekali ini hari seperti enggan surup,

Seolah hari ingin ceritakan buruk-mu semua..!

Dimana baikmu..?

Dimana didikan terdahulu..?

Akhirnya..

kini hanya waktu yang harus kau musuh-i,

bukan nafsumu..atau akalmu,

huuhhh.....( aku hanya bisa menghela ).

Karena ini juga bukan mimpiku.

Teringat tentang-mu..

Terusik juga akan setangkai mawar dua anggrek-mu.

Bunga-bungamu sungguh elok,

Namun entahlah..

Karna kamu sudah tak hiraukan itu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun