Beberapa hari lalu saya baca berita yang di share di facebook teman saya. Judulnya membuat saya penasaran, ‘Selain Menampar, Azlaini Juga Disebut Mengancam Petugas Garuda’. Saya baca berita itu, ternyata dalam pemberitaan itu, Azlaini Agus dituduh menapar seorang pramugari maskapai Garuda Indonesia, di Bandara Sultan Syarif Qasim II.
Di pemberitaan ini, si wartawan, Chaidir Anwar Tanjung coba bikin judul yang agak panas, judulnya dikutip dari perrkataan kepala stasiun Garuda Pekanbaru, Irawan. Kenapa si wartawan detik.com ini bisa sembarang memberi judul seperti ini? Padahal dia telah mengkonfirmasi Azlaini Agus, Azlaini, mengatakan, saya hanya membentak karena kesal dengan ketidakjelasan keberangkatan pesawat GA 227 yang seharusnya lepas landas pukul 07.45 WIB, Senin (28/10).
Dari judul tersebut, seolah-olah detik.com membetuk opini publik, bahwa Azlaini memang benar menampar seorang pramugari dengan judul-judul yang ‘seksi’. Kemudian besoknya, berita tentang Azlaini Agus menampar pramugari tersebut beredar, sebagian media Riau, seperti, Tribun Pekanbaru dan Riau Pos memberitakan hal yang sama dan memerikan judul-judul yang memojokan Azlaini Agus.
Saya pikir judul-judul seperti itu kacau, karena mencoba menggiring pembacanya bahwa benar Azlaini menampar, padahal telah konfirmasi Azlaini tak melakukannya. Pembentukan opini publik seperti ini sangat tidak relevan, karena tugas media, yaitu memberitakan kabenaran, ‘bukan gosip’ tampa bukti. Dan masyarakat biasa banyak terbawa dengan emosi, in bisa dilihat dari komentar-komentar mereka di situs berita, salah satunya situs ini.
Saya harap masyarakat Indonesia bisa lebih cerdas menyaring berita, tidak termakan dari judul-judul seksi yang ditulis media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H