Mohon tunggu...
Yosafati Gulo
Yosafati Gulo Mohon Tunggu... profesional -

Terobsesi untuk terus memaknai hidup dengan belajar dan berbagi kepada sesama melalui tulisan. Arsip tulisan lain dapat dibaca di http://www.yosafatigulo.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemustahilan Melengserkan Presiden Jokowi

9 Desember 2016   15:00 Diperbarui: 9 Desember 2016   18:29 2600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo)

Sepanjang tidak mendapat dukungan tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh di kalangan TNI dan Polri, dukungan para ulama, Kyai, Ustadz, para pemimin agama dan pemimpin berbagai Ormas, perguruan tinggi,  massa mahasiswa, para buruh, dst., rencana makar tak bakalan berhasil. Jika masih nekat, maka gerakan itu sama dengan gantung diri.

Andaikan pun mereka hadir pada aksi 2/12 itu, tidak gampang mereka memrovokasi massa untuk menduduki gedung DPR/MPR. Sebab di kalangan massa yang hadir ada banyak tokoh dan peserta aksi yang masih sangat percaya pada kepemimpinan Jokowi. Revolusi mental yang sudah dicanangkan sejak menjadi Presiden, keseriusan memberantas korupsi, gencarnya pembangunan  di wilayah-wilayah perbatasan, perlindungan yang terus dilakukan di perairan Indonesia, pemberian perhatian besar bagi rakyat miskin diakui oleh rakyat lebih baik daripada capaian pemerintah sebelumnya.

Oleh sebab itu, kalaupun tidak ditangkap atau hadir pada aksi 2/12, dan katakanlah berhasil memprovokasi sebagian massa, dipastikan tidak akan berakhir pada kejatuhan Jokowi. Yang paling mungkin adalah hadang-menghadang, saling cegat, atau mungkin kerusuhan, yang berujung pada berjatuhannya korban di kalangan massa dan aparat. Untuk menggiring semua massa ke gedung DPR/MPR dengan tujuan menjatuhkan Jokowi, tampaknya tidak semudah yang mereka perkirakan.

Jangan dikira bahwa pihak yang mendukung Jokowi di kalangan yang hadir mudah dibelokkan. Jangan dikira para pemimpin agama, kaum intelektual, dan para pemimpin ormas atau kelompok apa pun yang hadir bisa didikte oleh provokasi. Mereka dan massanya pasti akan berhadapan mencegat massa yang terprovokasi.

Namun, peluang itu relatif kecil. Juga tidak serta merta menjatuhkan Jokowi. Sebab dari semua pertemuan antara Jokowi dengan banyak pihak pasca adksi 4/11, utamanya para ulama dan para pimpinan berbagai ormas keagamaan, serta berbagai jajaran dalam lembaga TNI sudah ada komitmen bersama bahwa aksi 2/12 adalah super damai. Kegiatannya melulu doa untuk negara.

Komitmen bersama tersebut tidak mudah dibelokkan. Apalagi oleh orang yang pengarunya sudah redup dan yang sudah lama dipahami sebagai penyebar kebencian terhadap Jokowi. Komitmen para ulama, para pimpinan ormas keagamaan, pimpinan TNI dan Polri, jauh lebih kuat daripada kekuatan senjata. Apalagi hanya kekuatan hasutan dengan amunisi kebencian.

Komitmen itulah yang memustahilkan pelengseran Jokowi. Paham? ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun