Alat Kontrol
Kuman mycobacterium tuberclosis itu menyebabkan penyakit TBC. Virus itu ada di mana-mana. Sama seperti virus coronavirusesdan rhinovirusesyang menyebabkan pilek, ada di mana-mana juga. Para virus ini selalu mengincar siapa pun, termasuk anda dan saya. Cuma, mereka tidak selalu berhasil. Sebagian saja di antara kita terserang TBC atau pilek.
Yang hidup sembrono biasanya jadi sasaran empuk. Tetapi mereka gagal pada orang yang pola hidupnya sehat, pola makannya sehat, plus rajin berolah raga. Dokter bilang, upaya melawan virus bukan dengan mengejar dan menghancurkan virus. Itu mustahil. Sama mustahilnya membasmi kejahatan dan penjahat sampai titik nol. Yang dilakukan cukup dengan membangun pertahanan diri: hidup secara sehat! Jika hal itu dilakukan, maka seganas apa pun virus tidak akan mampu mengintrervensi hidup. Mereka pasti terpental.
Bila seseorang sakit, maka ada dua kemungkinan penyebab. Daya tahan kurang, lemah, atau mungkin kekuatan virus sudah melebihi kemampuan daya tahan tubuh. Ini timbul karena pola hidup atau pola makan telah keluar dari jalur pola sehat. Di sinilah terletak fungsi virus. Ia menjadi alat pengingat, alat kontrol bagi siapa saja yang mau hidup sehat.
FPI juga begitu. Dengan kebrutalan mereka, termasuk menghina Pancasila dan Presiden Sukarno, merupakan pengingat atau alat kontrol kesehatan kita berbangsa dan bernegara. Kegemaran mereka mengobrak abrik warung atau toko penjual minuman keras menjadi pengingat dan pengontrol pekerjaan polisi. Kalau saja polisi profesional dan memegang teguh rambu-rambu hukum dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya, maka FPI mustahil berlaku suka-suka.
Persoalannya, ketika FPI bertindak brutal anggota kepolisian yang bertugas kerap terkesan membiarkan. Bahkan ada yang sibuk mengambil foto dengan kamera pintarnya tanpa tindak lanjut. Ketika Habib Rizieq berteriak-teriak menghujat orang yang tak disukainya, polisi lebih banyak diam. Itulah sebabnya sang Habib merasa benar dan didukung. Dan karena merasa didukung, ia terus mengembangkan pahamna yang berseberangan dengan norma-norma umum, termasuk sebagian besar umat Islam yang diklaimnya dibela.
Saya berharap tindakannya menghina ideologi Pancasila dan Presiden pertama RI, Sukarno beberapa waktu lalu, tidak dibiarkan begitu saja. Laporan Sukmawati Soekarnoputri atas kejadian itu, perlu segera diproses secara hukum. Jika tidak, ada kekuatiran bahwa si Habib Rizieq makin kesurupan menganggu keutuhan NKRI. Inikah yang kita mau? ***
Bacaan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_aksi_Front_Pembela_Islam
http://www.peterparkerblog.com/1675/penyebab-tbc-tuberkulosis/