Pada titik ini kita perlu berdiskusi hal kedua. Yang ditantang di sini adalah pihak perguruan tinggi, LIPI, dan lembaga penelitian yang tersebar di berbagai lembaga.
Perguruan Tinggi, Ilmuwan, Lembaga Peneliaian Ditantang
Bertolak dari ketidaktahuan, saya selalu berpikir bahwa bumi ciptaan Tuhan ini penuh meisteri. Sebelum ilmu pengetahuan berkembang, bumi sudah memiliki sistem jitu yang membuat semuanya berjalan normal. Apa yang kemudian kita kenal sebagai eko sistem rupa-rupanya merupakan bagian dari misteri yang membuat kehidupan tetap langgeng. Tanah menumbuhkan rumput dan tanaman. Di antaranya dimakan manusia dan binatang. Para binantang ini beranak pinak, tetapi sebagian di antaranya jadi santapan singa atau harimau. Singa atau harimau mati, kemudian membusuk, lalu menyuburkan tanah. Demikian seterusnya rantai makanan bagi kehidupan yang terus mengalir sampai kita saat ini.
Benda sekuat apa pun pasti ada kelemahannya. Sekeras-kerasnya batu, ia akan hancur pelan-pelan karena tetesan air. Sekeras-kerasnya besi, akan lapuk juga bila digerogoti karat berkat bantuan bakteri. Sebuas-buasnya singa atau harimau, ia akan lumpuh, bahkan bisa mati konyol manakala para semut kecil terus berkerumun memasuki hidung, telinga, mata, dan menggigitnya pelan-pelan. Itulah misteri sistem penguarai buatan alam.
Bagaimana dengan plastik?
Sampai saat ini belum ada ahli yang menemukan zat yang mampu mengurai, menghancurkan, atau meleburkan plastik menjadi tanah. Uji coba terus dilakukan, tapi belum berhasil. Semuanya berserah pada kebaikan alam. Sayangnya, alam butuh waktu terlalu panjang menurut ukuran hidup manusia. Terlalu lama.
Mengingat pemakaian plastik mustahil dihentikan, saya selalu berharap waktu yang dibutuhkan alam perlu diperndek dengan campur tangan ilmu. Pikiran saya lantas tertuju kepada para ahli kimia. Saya bermimpi mereka terus melakukan penelitian, trial and error sampai mereka berteriak “Eureka!” agar misteri kebandelan plastik ini bisa dilumpuhkan. Bisa? Saya harap ya!
Saya sangat yakin bahwa semua benda yang ada di bumi ini selalu memiliki sifat berikut. Makin kuat dan tahan lama bila bercampur dengan zat tertentu, dan sebaliknya, cepat rusak, hancur, bahkan hilang, bila bercampur dengan zat tertentu pula. Nah, zat penghancur inilah yang perlu terus dicari. Selamat bekerja para ilmuwan Indonesia! ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H