Kedua, banyak yang gagal paham bahwa manusia dan kehidupannya merupakan titik sentral dari semua yang ada. Ia lebih penting daripada agama atau pranata sosial apa pun. Agama ada atau diadakan oleh dan untuk manusia, membangun hidupnya kini dan mendatang. Bukan sebaliknya: manusia ada atau diciptakan oleh Sang Pencipta untuk agama!
Di sini, posisi agama tak lebih dari sekedar alat manusia untuk mengenal dan berbakti kepada Tuhannya. Sifatnya pun personal, bukan komunal. Perlu disadari bahwa tanpa agama pun, manusia tetap bisa hidup dan bisa sangat beriman kepada Tuhannya. Tetapi, tanpa manusia, agama pasti punah. Inilah sesungguhnya yang perlu diajarkan oleh para pemimpin umat agar semua umat berpandangan sama atas apa yang dinamakan kejahatan terhadap manusia yang bertentantang dengan ajaran agama dan hukum. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H