Mohon tunggu...
Yoriska Asta
Yoriska Asta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasisa

Undergraduates students of Raja Ali Haji Maritime University department of International Relations. Experienced student with a passion for learning and challenges. Proven teamwork from leadership roles, including over a year as the head of the social media and design division in a campus organization. Actively engaged in Model United Nations (MUN) at both national and international levels, fostering diplomatic skills and global awareness. Established strong connections with partners and relevant institutions. Ready for new opportunities

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ancaman Konflik di Laut China Selatan Terhadap Kedaulatan Indonesia: Menjaga Natuna

31 Mei 2024   17:30 Diperbarui: 31 Mei 2024   21:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analogi yang tepat adalah "lebah tidak akan singgah ke bunga jika tidak ada madu," yang berarti investasi dan kehadiran internasional tidak akan datang jika fasilitas dasar tidak tersedia. Infrastruktur yang memadai akan memberikan dampak positif yang signifikan, tidak hanya dalam hal meningkatkan arus perdagangan dan logistik, tetapi juga dalam menarik investasi asing yang dapat mendorong pembangunan ekonomi daerah.

Selain itu, infrastruktur yang baik akan mendukung kegiatan operasional TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Natuna. Kehadiran pos-pos angkatan laut yang dilengkapi dengan fasilitas canggih akan meningkatkan kemampuan patroli dan respon cepat terhadap ancaman asing, sehingga memberikan rasa aman bagi masyarakat dan nelayan setempat.

2. Pengembangan Natuna sebagai Kota Maritim

Untuk mengembangkan Natuna sebagai kota maritim, diperlukan investasi signifikan di berbagai sektor seperti perikanan, pariwisata, dan industri maritim lainnya. Potensi perikanan di Natuna sangat besar dengan jenis ikan yang memiliki nilai jual tinggi. Namun, tanpa pengelolaan yang baik dan infrastruktur pendukung, potensi ini tidak dapat dimaksimalkan. 

Dengan adanya tempat penjualan ikan yang modern dan fasilitas pengolahan, hasil tangkapan dapat diolah dengan baik sehingga memberikan nilai tambah dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Potensi ikan di Natuna meliputi jenis-jenis ikan yang bernilai ekonomi tinggi seperti ikan tenggiri, kerapu, kakap merah, tuna, dan layur. Ikan-ikan ini memiliki permintaan yang tinggi baik di pasar domestik maupun internasional.

Pengembangan sektor pariwisata juga bisa menjadi salah satu strategi untuk mengangkat perekonomian Natuna. Dengan kekayaan alam bawah laut dan keindahan pantai-pantai yang dimiliki, Natuna memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata bahari. Investasi dalam fasilitas pariwisata seperti resor, hotel, dan pusat-pusat rekreasi bahari akan menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan daerah dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat.

Industri maritim lainnya, seperti galangan kapal dan pusat perawatan kapal, juga dapat dikembangkan di Natuna. Kehadiran industri ini tidak hanya akan menyediakan lapangan kerja, tetapi juga mendukung aktivitas ekonomi lainnya yang berkaitan dengan maritim.

3. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat adalah kunci untuk menjaga kedaulatan di Natuna. Saat ini, banyak nelayan yang hanya menangkap ikan dan menjualnya langsung kepada pembeli, yang berarti hanya satu orang yang mendapatkan keuntungan. Dengan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) dan membangun fasilitas penjualan dan pengolahan ikan di Natuna, lebih banyak orang dapat terlibat dan mendapatkan manfaat ekonomi.

Pelatihan dan edukasi bagi masyarakat lokal tentang teknik penangkapan ikan yang lebih efisien dan berkelanjutan juga sangat penting. Selain itu, pemberian akses terhadap teknologi dan modal usaha akan membantu nelayan dan masyarakat lokal untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.

Pelatihan-pelatihan tersebut dapat mencakup teknik pengolahan hasil tangkapan, manajemen bisnis perikanan, hingga pemasaran produk perikanan secara digital. Dengan demikian, nelayan tidak hanya berperan sebagai penangkap ikan, tetapi juga sebagai pengusaha yang mampu mengelola dan memasarkan hasil tangkapannya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun