Mohon tunggu...
Yoppie Christ
Yoppie Christ Mohon Tunggu... Lainnya - Alumni Pascasarjana Sosiologi Pedesaan IPB, Peneliti di Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut IPB

orang kecil yang terlambat belajar...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Hilang dan Yang Tertinggal

29 Februari 2012   08:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:45 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13305032392032486153

[caption id="attachment_174203" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi (digifaephotography.com)"][/caption] Mesin pendingin ruangan di dinding itu menunjukkan angka 17 tapi rasanya gerah sekali kurasakan, sesekali berdiri lalu dudukkembali kemudian berdiri lagi, berjalan ke arah tak tentu untuk kemudian kembali ke bangku tunggu itu dengan menghembuskan nafas panjang dari mulutku. Mataku berulang kali menatap pintu ruang berwarna biru muda itu, menanti sesuatu yang akan keluar dari sana.

Akhirnya pintu itu terbuka, seorang laki-laki dengan baju operasi keluar, berwajah datar menyapaku, lebih tepatnya bertanya padaku..karena aku memang satu-satunya orang di situ.

“Anda suami ibu itu?” tanyanya

“Eh... iya dok, gimana hasilnya?” tanyaku balik.

Agak tergagap aku dengan pertanyaan dokter itu, tapi karena memang sudah kusiapkan jawabannya, aku tak tampak terlalu gugup.

“Sudah bersih pak, lancar, sebentar lagi istri Anda akan dibawa ke ruangannya dan mungkin dalam beberapa jam akan siuman. Tolong nanti dikasih obatnya. Mudah-mudahan besok sudah bisa pulang,” lanjutnya.

......

Yang ia bicarakan adalah anakku, tapi ia sudah bersih sekarang...!

Namun perempuan di dalam sana bukanlah istriku...(ll)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun