Mohon tunggu...
Yopi Rismayady
Yopi Rismayady Mohon Tunggu... karyawan swasta -

It's just me.. With jeans and black t-shirt... Founder of #RomanticIndonesia

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tidak Ada Lagi Cinta Untuk Sony Mobile...!

30 Juni 2014   20:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:07 1803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya lupa sejak kapan saya menyukai handphone merk Sony. Yang pasti sejak handphone mulai booming di Indonesia saya selalu menggunakan handphone bermerk Sony. Dimulai dengan si legendaris Sony Ericsson (SE) T10s dengan flip nya yang keren. Buat saya T10s akan jadi handphone terkeren saya sepanjang masa.

Kecintaan saya pada HP merk Sony berlanjut dengan SE T310s berwarna orange terang plus kamera portablenya yang dibeli terpisah. Di masa itu, momen ketika memasang perangkat kamera mungil ke badan SE T301s lalu mengincar obyek-obyek untuk difoto walau hasilnya masih tidak bagus bisa dibilang salah satu momen terkeren di zamannya.

Lepas dari SE T310s saya berpindah pada si kuat K750i. Badannya kecil namun terkesan gagah dan kokoh. Dukungan kamera nya sudah mulai bagus dan yang terpenting adalah fitur-fitur media yang semakin baik. HP ini adalah satu-satunya HP yang saya beli secara second sepanjang sejarah pembelian HP saya. Sayangnya HP ini dicuri orang di angkot dan meninggalkan kenangan saya selama dinas ke Vietnam di dalam HP ini.

Setelah era nan panjang ini, saya sempat disela oleh boomingnya Blackberry, hingga kecintaan saya pada HP Sony tertahan sementara. Hingga munculah SE Xperia Ray. HP tipis kecil nan anggun. Kecil-kecil cabe rawit, semua hal bisa dilakukannya. Bangga sekali pada HP ini. Namun justru dari sinilah cinta itu luntur.

Si Ray tiba-tiba layarnya mati tanpa sebab. Harus di off kan dahulu baru nanti muncul lagi untuk kemudian hilang lagi gambar di layarnya. Pada titik ini cinta saya belum luntur. Cinta saya benar-benar diuji ketika coba memperbaiki HP saya ini ke Sony Mobile Service Center. Dan lokasi terdekat, khususnya dengan kantor saya adalah di ITC Roxy Mas lantai 3.

Singkat cerita, demi si Ray saya rela bolak-balik hingga 3 kali ke Sony Sevice Center. Karena setelah perbaikan pertama, kedua, dan ketiga plus masing-masing rata-rata menunggu 3 minggu plus menunggu antrian salama rata-rata 40 menit. Si Ray tetap tidak bisa kembali ke sediakala. Saya masih ikhlas karena harganya tidak terlalu tinggi.

Lalu munculah HP idaman itu. Lepas kongsi Sony dengan Ericsson menciptakan generasi Xperia baru. Dan salah satu brand premiumnya adalah Xperia Z. Dengan dukungan kamera maksimal, layar nan tajam dan kemampuan anti air. Saya masih memiliki cinta untuk membeli Xperia Z (Pre Order). Cinta itu bertahan selama 1 tahun.

Hingga akhirnya, Xperia Z saya yang diklaim anti air malah mati karena kemasukan air. Untungnya garansi masih berlaku hingga dengan pengalaman yang sangat cukup saya kembali ke Sony Service Center. Lemas kaki ini melihat bahwa ruangan kecil yang diberi nama Sony Service Center itu tidak berubah. Dan tentunya dengan penjualan yang meningkat dan komplain yang meningkat, pengunjung yang hendak memperbaiki HP nya juga tentu semakin banyak. Namun ruangan itu masih ruangan yang sama. Ruangan sempit dengan hanya memiliki 2 orang staff counter untuk menghadapi puluhan orang yang sebagian meluangkan waktu kerja mereka yang terbatas hanya demi cintanya pada HP Sony mereka.

Saya memutuskan tidak melanjutkan rencana saya memperbaiki HP melihat ramainya orang. Persis seperti pembagian beras murah, bukan di sebuah service center brand international seperti SONY. Saya memutuskan untuk kembali di hari Minggu yang lebih lapang waktunya.

Minggu saya kembali pagi-pagi pukul 10, harapan saya sebelum buka saya mau antri. Namun lagi-lagi saya kecele. Sudah ada sekitar 10 orang menunggu disana. Namun karena tidak ada waktu lagi, saya putuskan menunggu hampir 2 jam lamanya, dan Xperia Z saya masuk ke service center. Dan saya pun diminta menunggu, dan menunggu.

Satu bulan kira-kira hingga Xperia Z saya selesai, dan diminta untuk diambil. Satu bulan yang sulit karena secara komunikasi saya kehilangan banyak akses. Xperia Z saya pun kembali.

Namun, mungkin ujian cinta ini sudah mencapai puncaknya. Tak lama setelah Xperia Z di tangan saya, HP itu kena penyakit seperti Ray saya yang terdahulu. Layarnya mati.

Tak terbayang saya harus antri lagi dan mengambil nomor antrian yang ditulis tangan itu. Tak terbayang harus menunggu 40 menit - 2 jam lebih demi untuk dilayani. Tak terbayang harus hilang komunikasi lagi selama satu bulan. Saya sudah menyerah dan menggangap cinta saya untuk Sony mobile sudah benar-benar habis...

Bicara modal sudah tak terukur, namun Sony tidak memiliki itikad baik bagaimana mambalas cinta para pengagumnya. Buat saya ini sudah cukup. Dan bagi anda, berpikirlah sepuluh kali ketika membeli HP merk SONY. Jangan sampai anda kehilangan cinta seperti saya...

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun