Ia bercerita ada banyak tahanan yang berusaha meloloskan diri dengan berlari ke dalam hutan.
"Dulu (tahun '65) kawasan ini masih hutan belantara. Ada tahanan yang mencoba masuk ke dalam hutan usai diturunkan dari truk. Tapi sia-sia, kepala mereka ditutup kain, tangan dan kaki mereka diikat, baru lari sudah jatuh. Mungkin ada juga tahanan yang berhasil kabur ke dalam hutan. Saat itu ada ratusan tahanan, kami hanya beberapa orang saja di sini. Kondisi pun gelap gulita, hanya ada dua atau tiga obor tergantung di pohon," ujar beliau.
Beliau menunjuk tempat-tempat ia mengeksekusi tahanan yang kini berupa hamparan padang rumput tempat lembu memamah biak.
Lokasinya berada di desa Simpang Beutong, tidak jauh dari Jalan Raya Banda Aceh-Medan di areal perbukitan di kaki Gunung Seulawah Inong.
Jarak dari Kota Sigli ke Simpang Beutong sekitar 25 kilometer. Di sanalah mungkin saya "melihat" salah seorang dari mereka? Wallahua'lam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H