Mohon tunggu...
Alexander Yopi
Alexander Yopi Mohon Tunggu... -

Gutta Cavat Lapidem Non Vi Sed Saepe Cadendo

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sharapova vs Serena: Kemenangan di Antara Lenguhan dan Rok Mini

2 Januari 2014   19:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:14 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LIMA BELAS KALI Maria Sharapova dan Serena William adu kuat di lapangan tenis. Dari lima belas kali pertemuan itu, Serena  mendominasi Sharapova dengan kemenangan 13 kali. Sharapova hanya disisakan dua kemenangan. Itu pun terjadi pada 2004 silam, di ajang WTA Wimbledon dan WTA Los Angeles.

Teringat perkenalan pertama Sharapova dengan pecinta tenis dunia. Kemenangan dramatis dia di ajang bergengsi WTA Wimbledon. Serena menjadi korban.

Sharapova kala itu masih berumur 17 tahun. Sesungguhnya tidak diunggulkan dibanding Serena. Dia tampil sebagai bintang muda yang mengejutkan karena keberhasilannya menapaki final.

Di luar dugaan, Sharapova berhasil menampar Serena dengan skor 6-1 6-4. Dia menjadi pemenang termuda ketiga di ajang tersebut dan menjadi orang Rusia pertama yang menggondol gelar itu.

Apa yang menyebabkan Serena tidak berkutik? Padahal, jika dibandingkan power dan speed yang dimiliki Serena, Sharapova sepertinya masih kalah jauh. Serena memiliki power, dengan pukulan bertenaga yang mematikan. Dia juga cepat dalam menyongsong datangnya bola.

Ah, Sharapova kala itu memang tampil seksi. Bukan cuma memiliki wajah cantik, tetapi juga pukulan dan pengembalian yang mengundang decak kagum. Serena mati langkah.

Dalam beberapa kali pengembalian dan penempatan bola, Sharapova meletakkan bola itu persis beririsan dengan pinggir garis. Seolah-olah bola itu bakal keluar lapangan dengan terlebih dahulu menyentuh garis.

Dengan cara itu, kekuatan dan kecepatan yang dimiliki Serena tidaklah menjadi berarti. Dia malah dibuat kelabakan dan sulit mencerna ke mana arah bola Sharapova.

Setelah dua kemenang pada 2004, kelebihan Sharapova itu nampaknya hilang. Dia tidak lagi menampilkan keseksiannya dalam menempatkan bola. Bahkan, terlalu mudah untuk Serena yang bertenaga dan cepat itu mengembalikan bola pada wilayah yang sulit untuk dijangkau Sharapova.

Sejak saat itu, Serena tidak lagi takut berhadapan dengan Sharapova. Pukulan dan pengembalian bola Sharapova menjadi seperti permen yang empuk untuk dikunyah.

Kini, dalam posisi 13 kemenangan untuk Serena dan 2 kemenangan untuk Sharapova, keduanya kembali bertemu di semifinal WTA Brisbane, Australia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun