yang antipati dengan presiden tepilih Joko widodo selalu meng analogi kan dengan cerita wayang, Petruk Jadi raja atau Petruk dadi ratu ( dalam pewayangan Jawa ) cerita itu dibuat oleh Dalang dijaman ordebaru.. diyakini oleh pecandu nya yang punya pandangan feodal bermental penjajah.suka dengan kemapanan menggambarkan petruk sebagai rakyat jelata ( Kawula alit ) yang tak berilmu jadi pemimpin dan tak punya kredibelitas, pokok nya tak pantas menjadi pemimpin padahal semua cuma ilusi yang datang dari rasa tidak suka pada demokrasi ,
kini wayang moderen, bukan cerita lama,tapi cerita realitas petruk jadi raja bukan karena dapat wngsit yang turun diatas kandang ayam ,.. sebagian besar rakyat jelata sudah memilih nya dengan kesadaran penuh.cerita wayang feodal sudah lewat waktunya hanya cocok di tonton di musium sebagai warisan budaya, statis dan feodal anti pembaruan .
inilah cerita wayang modern itu :
alkisah di negara surakartapura
dimana para pangeran saling berebut tahta
keluarga keraton jadi terpecah dua,
mereka ramai ramai menjarah harta negara,
benda benda pusaka hilang entah kemana,
yang tersisa hanya replika belaka,
syahdan Petruk sebagai pemangku kota ,
mendapati anggaran untuk keraton sebagai cagar budaya ,
ternyata hanya jadi ajang korupsi belaka .
tutup lawang Sigotaka...
ada babak selanjut nya wayang DKI dan babak berikut nya wayang NKRI.
selamat begadang..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H