Mohon tunggu...
Elon GustiTayasaki
Elon GustiTayasaki Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar, tidak ada yang spesial

Manusia yang secara sadar sedang menjalani hari hari dalam kehidupan dan sebelum tidur di akhiri dengan menulis isi hari ini dalam satu kalimat sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Kopi Pahit: Budaya yang Melekat dengan Manusia

29 Agustus 2024   13:37 Diperbarui: 30 Agustus 2024   08:56 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahukah Anda bahwa minuman yang menemani kita saat bekerja, berkarya, dan menikmati senja ini memiliki legenda yang sangat unik? Kopi, yang kini menjadi bagian dari kebudayaan manusia, berawal dari sebuah kambing. Ya, kambing! Menarik bukan? Berikut adalah sejarah kopi pahit yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita, termasuk Anda dan saya.

Legenda Kopi di Wilayah Arab

Kopi, salah satu minuman yang paling dikenal di seluruh dunia, memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Kisahnya bermula ribuan tahun lalu di hutan-hutan kopi kuno di dataran tinggi Ethiopia. Legenda menceritakan bahwa seorang penggembala kambing bernama Khalid, atau Khaldi, menemukan potensi biji kopi setelah melihat kambing-kambingnya menjadi sangat energik setelah memakan buah beri dari pohon misterius. 

Khalid melaporkan penemuan ini kepada Imam setempat, yang kemudian menciptakan minuman dari buah beri tersebut. Minuman ini membuat mereka tetap energik dan waspada, sehingga penemuan tersebut mulai menyebar ke seluruh wilayah Arab.
Kopi akhirnya mencapai Semenanjung Arab, tempat di mana budaya dan perdagangan kopi berkembang pesat. 

Pada abad ke-15, Persia, Mesir, Suriah, dan Turki telah membudidayakan kopi. Proses pemanggangan dan penyeduhan biji kopi pertama kali didokumentasikan di pegunungan Sarawat, Arab Saudi. Para sufi di sana memanggang biji kopi dalam panci logam di atas api. Kedai kopi umum, yang disebut kafe khaneh, muncul di wilayah timur dan menjadi pusat aktivitas sosial, musik, dan pertukaran informasi.

Distribusi Kopi Ke Eropa, Amerika dan Nusantara

Kopi awalnya berasal dari wilayah Arab. Namun, bagaimana kopi bisa mendunia dan menjadi minuman favorit untuk memulai pagi kita? Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana kopi menyebar ke Eropa, Amerika, dan akhirnya sampai ke Nusantara:

Eropa

Kopi baru dikenal di Eropa pada abad ke-17. Reaksi terhadap minuman ini beragam; banyak yang curiga dan menganggapnya sebagai minuman setan. Bahkan, pendeta di Venesia sempat mengutuk kopi pada tahun 1615. Namun, setelah paus Clemens VII mencicipi kopi dan menyukainya, minuman ini mendapat persetujuan dari komite kepausan. Dengan persetujuan ini, kedai kopi mulai menjamur di Inggris, Austria, Prancis, Jerman, dan Belanda.

Di Inggris, kedai kopi yang dikenal sebagai "Penny University" muncul, di mana dengan harga satu penny, seseorang dapat membeli secangkir kopi dan terlibat dalam percakapan yang merangsang otak. Kopi perlahan menggantikan bir dan anggur sebagai minuman pagi hari. Perusahaan-perusahaan mulai menganjurkan konsumsi kopi di pagi hari untuk meningkatkan kualitas pekerjaan.

Amerika

Kopi juga menyebar ke Amerika setelah peristiwa Boston Tea Party pada tahun 1773, ketika masyarakat Boston membuang teh Inggris ke laut sebagai protes terhadap pajak tinggi. Sejak saat itu, kopi menjadi minuman yang sangat populer di Amerika Serikat, menggantikan teh yang sebelumnya dominan.

Nusantara

Belanda memainkan peran penting dalam penyebaran kopi ke luar wilayah Arab. Pada abad ke-17, mereka berhasil menanam biji kopi di pulau Jawa, Indonesia, setelah gagal di India. Perkebunan kopi pertama di Indonesia berlokasi di Pondok Kopi, Jakarta Timur, yang didirikan oleh Jenderal William Van Urn.

Kesimpulan

Dengan segala perjalanan panjang dan berbagai peristiwa yang melatarbelakangi, kopi kini menjadi salah satu komoditas yang sangat penting dan dinikmati di seluruh dunia. Dari penemuan di Ethiopia hingga menjadi bagian penting dalam budaya global, kopi terus menjadi minuman favorit banyak orang.

Selamat Ngopi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun