Sagu merupakan sumber karbohidrat dengan produktivitas tinggi. Pengembangan sagu sebagai alternatif sumber pangan bisa membantu mengurangi ketergantungan pada beras, terutama dengan meningkatnya populasi dan kebutuhan pangan yang makin besar.Â
Selain untuk pangan, sagu juga bisa digunakan sebagai pakan ternak. Produk turunan sagu, seperti protein sel tunggal, punya potensi besar di industri pakan, bahkan ulat sagu sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan.
3. Potensi Sagu sebagai Sumber Energi
Selain sebagai pangan dan pakan, sagu juga berpotensi menjadi sumber bioetanol yang bisa mengurangi ketergantungan pada minyak bumi.Â
Dengan pemanfaatan sagu yang lebih optimal, Indonesia bisa memenuhi kebutuhan bioetanol domestik.Â
Pengembangan ini juga bisa menjadi langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus mendukung program energi terbarukan.
4. Sagu sebagai Pengaman Lingkungan
Sagu punya peran penting dalam pelestarian lingkungan. Tanaman ini mampu menyerap CO2, sehingga bisa membantu mengurangi dampak perubahan iklim.Â
Selain itu, sagu tidak memerlukan drainase berlebihan, yang berarti tanaman ini bisa membantu menjaga kelestarian lahan gambut.
 Dengan demikian, pengembangan sagu tidak hanya penting untuk pangan, tetapi juga untuk pelestarian lingkungan.
5. Hambatan Pengembangan Sagu di Indonesia
Meski potensinya besar, pengembangan sagu di Indonesia masih menghadapi banyak hambatan.Â
Kurangnya perhatian pemerintah, terbatasnya pasar, teknologi pengolahan yang masih sederhana, rendahnya investasi, dan sulitnya akses ke hutan sagu adalah beberapa kendala utama.Â
Untuk mengatasi hambatan ini, diperlukan dukungan politik dan investasi yang lebih besar, serta peningkatan teknologi pengolahan. Selain itu, strategi pemasaran yang efektif perlu diterapkan untuk memperluas pasar sagu, baik di dalam maupun luar negeri.