Ada banyak hal menarik yang bisa dibahas mengenai sagu, mulai dari jenis tanaman, sejarahnya, manfaat kesehatan, hingga cara mengolahnya dan produk-produk yang dihasilkan. Namun, kali ini kita akan fokus pada pengenalan sagu, asal-usulnya, kandungan gizinya, dan potensinya sebagai makanan pokok. Tertarik? Simak ulasan berikut!
Apa Itu Sagu?
Sagu adalah bahan makanan yang berasal dari batang pohon sagu (Metroxylon sagu), tumbuhan yang banyak ditemukan di Asia Tenggara. Pohon ini dikenal kaya akan pati, menjadikannya sumber karbohidrat yang bisa diandalkan.Â
Karena kandungan karbohidratnya yang tinggi, sagu sering dijadikan alternatif pengganti nasi, jagung, atau singkong. Selain itu, sagu juga punya nutrisi yang cukup baik untuk tubuh dan bisa memberikan energi yang dibutuhkan untuk aktivitas sehari-hari.
Asal Usul Sagu
Sagu berasal dari Maluku dan Papua, dan sejak lama telah menjadi bahan pangan utama di wilayah tersebut. Meski data pasti tentang awal mula penggunaan sagu tidak ada, budidaya sagu di Asia Tenggara dan Pasifik Barat diperkirakan sudah sangat kuno.Â
Menurut catatan sejarah, sagu sudah dikenal sejak tahun 1200, berdasarkan tulisan-tulisan dari Cina. Marco Polo juga pernah menemukan sagu di Sumatera pada tahun 1298, dan pada tahun 1416, tercatat ada pabrik sagu di Malaka.
Di Indonesia, pengolahan sagu secara modern dimulai pada tahun 1879 dengan ekspor sagu mentah dari Riau. Industri sagu modern pertama di Indonesia didirikan oleh PT. Sagindo Sari Lestari pada tahun 1989 di Papua.Â
Pohon sagu sendiri hanya berbunga atau berbuah sekali dalam hidupnya, dan setelah itu, pohon akan mati, meninggalkan batang yang penuh dengan tepung sagu yang sangat berguna sebagai bahan pangan.
Kandungan Gizi Sagu
Sagu menjadi salah satu makanan pokok bagi sebagian masyarakat Indonesia karena kandungan gizinya yang baik. Dalam 100 gram sagu kering, terdapat sekitar 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, dan 1,2 mg zat besi.Â
Kalori yang dihasilkan dari 100 gram sagu sekitar 355 kalori. Meskipun sagu juga mengandung lemak, karoten, dan asam askorbat, jumlahnya sangat kecil sehingga sering kali diabaikan.
Potensi Sagu sebagai Makanan Pokok
Sagu punya potensi besar untuk menjadi makanan pokok karena mudah dibudidayakan, memiliki kandungan gizi yang tinggi, dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pakan ternak.Â
Pohon sagu dapat tumbuh hingga 30 meter, dan satu pohon bisa menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.Â
Selain dikonsumsi oleh manusia, sagu juga bisa digunakan sebagai pakan ternak, ikan, atau hama sagu (ulat sagu). Bahkan, limbah sagu dapat dimanfaatkan sebagai bahan perekat, briket arang, papan partikel, dan kompos.
Kesimpulan
Sudah tahu fakta menarik tentang sagu? Sagu, sebagai bahan pangan tradisional, tidak hanya memiliki sejarah panjang, tetapi juga kandungan gizi yang melimpah dan potensi besar sebagai makanan pokok di masa depan.Â
Dikenal sejak zaman kuno, sagu telah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat di Asia Tenggara. Meskipun kandungan gizi utama adalah karbohidrat, sagu tetap memberikan kontribusi signifikan dalam pola makan sehari-hari.Â
Potensinya tidak hanya berhenti pada konsumsi manusia. Sagu juga dapat diolah menjadi pakan ternak dan berbagai produk lainnya, menjadikannya sumber daya yang sangat fleksibel dan serbaguna.Â
Dengan begitu banyak manfaat dan kemudahan dalam budidayanya, sagu layak menjadi fokus dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan diversifikasi makanan pokok di berbagai wilayah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI