Sementara, dalam psikologi komunikasi, empati ini tentu selaras dengan asal katanya Einfuhlung yang semula dipakai oleh psikolog Jerman. Dimaknai secara harafiah dengan merasa terlibat (felling into).Â
Dalam praktiknya, empati ini bukan dimaknai dengan banyak bicara dan beretorika, tapi dihubungkan dengan persepsi dan kemampuan orang (terutama pejabat publik) untuk lebih banyak mendengarkan suara publik.
Kini saatnya, komunikasi empati kita diuji. Warga (publik) dan media sudah memberikan contoh yang cukup bagus dengan memberikan empati dalam wujud membangun harapan dan optimisme.Â
Langkah yang sama dari pemerintah ditunggu kehadirannya. Caranya sederhana, dengan lebih banyak mendengar suara publik (warga) sehingga  beragam kebijakan terkait dengan pandemi Covid-19 juga berujung pada sebesar-besar kemaslahatan dan keselamatan publik, bukan sebaliknya. []
Yons Achmad. Praktisi Komunikasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H