Mohon tunggu...
Hariyono Hr
Hariyono Hr Mohon Tunggu... -

Saya HARIYONO HR (HHR), , lahir di Jember, besar di Jawa Timur dan saat ini tinggal dan bekerja di Curup Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Saya baru belajar menjadi penulis dan pengamat amatir tentang isu-isu : Politik, Agama, Kebudayaan,Sosial dan Ekonomi. Kalau tidak berkenan harap maklum ya. Salam Persahabatan dan Jabat erat, HHR

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakekat Nilai Suatu Jabatan, Kekuasaan dan Kekayaan (Kisah Penuh Hikmah)

24 Agustus 2013   22:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:52 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

”Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia adalah sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Kahfi: 45).

Sahabatku ,
Marilah kita renungkan ayat Allah, hadist dan kisah pendek di atas dan kita rasakan betapa tidak berharganya sebenarnya jabatan, kekuasaan dan kekayaan ini. Begitulah hakikat dunia pada pandangan Allah SWT dan Rasul-Nya. Namun, kebanyakan manusia melihat yang sebaliknya. Kita mengagung-agungkan dunia dan segala perhiasannya yang bersifat fana dan lupa destinasi/tujuan utama kita, Akhirat yang kekal abadi. Kejayaan dunia lebih kita risaukan jika tidak diperolehi berbanding kejayaan di Akhirat yang entah bagaimana nasib kita.

Dan marilah kita syukuri nikmat yang telah dilimpahkan Allah SWT kepada kita amat sangat banyak, hingga kita tak akan mampu dan ttidak pernah akan sanggup mampu menghitungnya.

"Seandainya kalian menghitung nikmat Allah, tentu kalian tidak akan mampu"( QS,An-Nahl: 18)

“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”(QS. ar-Rahman (55) : 13)

Sahabatku,
Marilah kita jadikan dunia ini sebagai wasilah untuk mengarungi negeri kekal dan abadi yaitu negeri akherat, dengan marilah kita senantiasa beribadah kepada Allah,dengan menjalankan perintahNya dan menjauhi laranganNya,serta mentadaburi dan mentafakuri apa-apa yang diciptakan Allah di alam semesta ini.

Bârakallâhu lî wa lakum, wallâhu a’lam bissawwâb.

Terima kasih, Semoga Bermanfaat

Curup, 24 Agustus 2013
Billahit taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum wr.wb

Hariyono Hr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun