TRIK AHOK & DPRD KUBU SANUSI TUTUPI KONGKALIKONGNYA
Alur cerita sebuah Drama akan jadi hidup jika terdapat konflik. Konflik bisa berupa pertengkaran, kericuhan, atau permusuhan di antara para tokoh. Ketegangan batin antartokoh, perbedaan pandangan, dan sikap antartokoh diperlukan untuk membentuk persepsi penonton.Â
Dugaan Trik Ahok dan DPRD kubu sanusi menciptakan konflik dalam alur cerita agar Kongkalikong mereka tidak terbaca.
Pertama-tama, Pemprov DKI Jakarta dan DPRD kubu Sanusi sengaja memaksakan agar raperda itu disahkan dengan menggelar Paripurna.
Usaha sekeras apapun dilakukan, contohnya untuk mempercepat pengesahan itu rapat2 siluman di Bappeda pun diciptakan Pasal2 pesanan.
Lalu mrk sudah Siapkan alasan-alasan yang masuk akal antisipasi jika paripurna itu gagal, yg mengesankan belum terjadinya kesepakatan diantara mrk untuk menutupi kongkalikong tersebut.
Contohnya, Pelaksanaan Paripurna 1 Maret 2016.
Bermula dari adanya kesepakatan antara Pemprov DKI Jakarta dengan para pimpinan fraksi  (23/2/2016) untuk mengesahkan Raperda pada Kamis (25/2/2016) seperti yang diakui Taufik saat itu.
Pada Kamis, 25 Februari, sidang paripurna untuk membahas Raperda  itu dibatalkan. Kali ini alasannya keamanan, karena adanya Demo Ratusan nelayan yang tergabung dalam Forum Kerukunan Nelayan Muara Angke dan Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Teluk Jakarta menggelar aksi demo di depan gedung DPRD DKI Jakarta, hari itu.
Lalu Dua hari setelahnya, Taufik kembali menegaskan adanya Paripurna krmbali.
"Ya pasti rapat paripurna Selasa. Saya yakin lancarlah," kata Taufik, Sabtu (27/2).