Aku berdiri dibawah langit hitam
Dibalik warna-warni suara mencengkam
Bersujud pada sosok-sosok hantu malam
Dingin memasuki sela-sela kepala yang mulai pitam
hingga hujan dan petir menyambar setiap cabang pohon salam
Aku masih tetap duduk diam bersama teman-teman seiman
bunyi-bunyian meja mengiringi hitam nya malam
tak perduli anak istri menunggu kelaparan.
persinggahan dari persinggahan selalu menjadi kakakan-kakakan
rongga mulut yang masih mampu terbahak-bahak bersama pasukan setan
adzan berkumandang tak perduli seakan hidup tak jadi imam