Mohon tunggu...
Lam Syahrizal
Lam Syahrizal Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UIN SGD Bandung

Tulisan dari seorang Gen Z yang memimpikan kesejahteraan dan keadilan di bumi ibu Pertiwi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sekilas Nostalgia Kejayaan Agama Baginda

14 Januari 2024   22:34 Diperbarui: 14 Januari 2024   22:38 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minggu 14 Januari 2024, dan lebih kurang 2 bulan lagi di tanggal 3 Maret 2024 tepat seratus tahun turki Utsmani mengakhiri eksistensi nya di muka bumi. Ditangan Mustapa kemal Pasha yang lebih dikenal dengan kemal Attaturk berhasil menggulingkan kekuasaan Sultan Abdul Hamid II berkat bantuan dan diplomasi kuat para orang orang yahudi, mereka yang sejak lama ingin bersatu menjadi sebuah negara agar tidak lagi bercerai berai dimana mana, pun, melakukan segala cara agar cita-cita itu tercapai. Theodore herzl, yahudi yang paling berambisi dan sekaligus sukses membantu Attaturk meruntuhkan turki dari yang awalnya kerajaan Islam menjadi negara sekuler ekstrim.

Jilbab dilarang, adzan dilarang, masjid dijadikan tempat pesta, semua harus tidak ada unsur agama nya, kehidupan berubah total dan Islam mengalami Mala petaka kembali di bumi Turki.

Sejak awal memang tanah palestina yang menjadi incaran mereka, tawaran pertama yang di-inisiasi yahudi dari Rusia kepada Sultan Abdul Hamid II di tahun 1892 mendapat penolakan mentah mentah dari sultan, membuat mereka perlu adanya orang dari dalam Turki untuk bisa meloloskan keinginan yahudi. Dan hari ini, tahun ini, kejadian itu hampir 100 tahun sudah, ingatkah kita dengan hadist Rasulullah Saw yang di riwayat kan oleh imam abu Dawud.

-Innalilahi yaba'su lihadzihil ummati a'laa ro'si kulla mia'tisanatin man yujaddadu lahaa diinahaa. (rowahul abu Dawud)

"Sesungguhnya Allah mengutus kepada umat muslim, setiap seratus tahun, seorang yang memperbaharui untuk mereka (interpretasi) ajaran agama mereka (HR. Abu Dawud)

Dalam penafsiran dari para ulama, ibnu Katsir, Ibnu hajar al-asqalani dan imam Nawawi berpendapat bahwa lafadz: "Man" didalam hadits ini bermakna bukan hanya satu orang tapi 'orang-orang'. Yang berarti umum, baik itu perseorangan yang menyebar di berbagai tempat atau sekelompok.

Mujaddid yang dijanjikan itu hadir untuk me re-aktualisasi ajaran Islam secara murni dan meluruskan penyimpangan penyimpangan diabad tersebut.

Apa kamu tidak curiga, kamu salah satu mujaddid nyaa? Setelah ribuan rukuk dan sujud mu sampai ke Arsy-Nya, setelah kebaikan kebaikan mu selama ini, setelah jerih oayah mu melewati ujian dari -Nya ditahun kemarin, setelah doa tengadah tangan mu membuat malaikat meneteskan air mata, setelah tanpa pamrihnya kamu menolong sesama.

Mungkin saja kan.

Jika Theodore herzl mampu meruntuhkan turki Utsmani dengan tekad kuat nya, apa kamu yakin kamu cuma diam saja dan tidak mau membalikkan keadaan? Janji itu sudah ada, dan tahun ini waktunya. Palestina sudah sangat menyeramkan, saudara kita. Kamu yakin? kamu cuma diam saja?

Padahal...
Mungkin saja...

Kamu mujaddid nya, iya kamu. Lahirnya kamu di dunia sekarang mungkin saja tujuannya adalah untuk memurnikan Islam kembali sejak satu abad terakhir ini. Mungkin saja kamu (perempuan muslim), adalah ibu dari manusia yang dijanjikan tadi, sebagaimana Fatimah bangga dengan Hasan dan Husain, sebagaimana nuriye mendidik Badiuzzaman Said nursi, dan sebagaimana Siti safiyyah membentuk karakter Buya Hamka.

Mungkin saja, maka...

Bangunlah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun