Selain risiko kesehatan fisik, banyak pengguna yang mengalami ketergantungan psikologis pada steroid, terutama ketika mereka merasa sulit untuk mencapai hasil yang sama tanpa bantuan steroid.
Etika Penggunaan Steroid dalam Bodybuilding
Penggunaan steroid dalam bodybuilding menimbulkan dilema etis yang besar. Secara kompetitif, penggunaan steroid dianggap sebagai “curang” karena memberikan keuntungan tambahan yang tidak dimiliki oleh pesaing alami. Hal ini bertentangan dengan prinsip fair play, di mana setiap peserta harus memiliki peluang yang sama.
Dalam kompetisi, banyak organisasi bodybuilding besar seperti International Federation of Bodybuilding & Fitness (IFBB) melarang penggunaan steroid, dan tes doping sering dilakukan untuk memastikan kejujuran kompetisi. Namun, di luar kompetisi resmi, banyak bodybuilder yang tetap memilih menggunakan steroid, baik untuk alasan estetika maupun kebanggaan pribadi.
Selain itu, dari perspektif kesehatan masyarakat, penggunaan steroid yang berlebihan bisa menjadi contoh yang buruk bagi pemuda dan masyarakat yang menganggap idolanya sebagai panutan. Banyak yang akhirnya menganggap steroid sebagai cara cepat dan mudah untuk mencapai tubuh ideal, tanpa mempertimbangkan risiko jangka panjangnya.
Kesimpulan
Penggunaan steroid dalam bodybuilding adalah isu yang kompleks dengan sisi manfaat, risiko, dan etika yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Bagi mereka yang memilih untuk menggunakan steroid, penting untuk mengetahui risiko kesehatan yang ditimbulkan dan tidak mengabaikan efek jangka panjangnya. Di sisi lain, bagi masyarakat umum dan atlet muda, pendidikan tentang bahaya steroid dan pentingnya pola hidup sehat dan latihan alami menjadi kunci utama dalam mencegah penggunaan zat terlarang ini.
Steroid memang memberikan hasil yang cepat dan dramatis, tetapi ada harga tinggi yang harus dibayar, baik dalam bentuk kesehatan fisik maupun mental. Keputusan untuk menggunakan atau tidak menggunakan steroid adalah hak individu, namun kesadaran akan risikonya harus selalu ditekankan. Pada akhirnya, penting untuk menilai kembali tujuan dalam bodybuilding: apakah hasil yang diraih sebanding dengan risiko yang harus dihadapi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H