*Ibuku
Izinkan aku,,,
Izinkan aku,,,
Mengulas kisahmu yang satu itu
Ya,,,waktu kita ke kebun bu,,,
Atau mungkin Ibu lupa?
Ahh,,,aku yakin Ibu tidak lupa. Ya,,,kan bu?
Sesudah ibu memberiku sarapan bu,,,
Nah...yang itu
Ibu, yang menempel di ingatanku
Saat kita ke kebun; handuk, sweater bekas, sabit, keranjang, gelas dan termos kecil adalah perkakas andalan Ibu
Di petak sawah, Aku melihat Ibu
Nyaman berjalan di atas pematang sawah
Nyaman berjalan di atas lumpur
Dan Ibu pandai merawat padi
Ibu, waktu itu Aku hanya asyik bermain di petak kecil. Tanpa memahami perjuanganmu di petak sawah dan ladang itu.
Ibu,,,
Kini aku sedikit memahami perjuanganmu
Dari pematang, lumpur dan padi yang Ibu rawat itu. Ada ribuan pesan di sana bu,,,
Ibu,,,
Sebelum Aku memohon padamu yang lain
Bolehkah Aku menjadi pematang sawah itu?
Itu akan menjadi kaki mungilmu berpijak.
Ibu,,,
Sebelum Aku memohon padamu yang lain
Bolehkan aku menjadi lumpur sawah itu?
Itu akan menjadi tempat Ibu menanam harapan.
Aku mencintai mu Ibu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H