"Ketika mahasiswa kesulitan membayar biaya kualih yang tinggi, maka negara harus hadir. Bukan menyuruh mahasiswa utang ke pinjol," ujar Anies.
Keempat, bantuan sosial (bansos) merupakan kewajiban negara sehingga siapa pun presidennya, program bansos tetap akan dilaksanakan manakala rakyat menghadapi kesulitan. Oleh karenanya bansos diberikan sesuai kebutuhan rakyat, bukan kepentingan pemberi.
"Bansos diberikan tanpa pamrih berdasar data agar tepat sasaran dan sesuai kebutuhan sehingga tidak perlu dirapel. Tidak dibagikan di pinggir jalan," kritik Anies.
Seperti diketahui, di masa kampanye ini Presiden Joko Widodo sibuk keliling Jawa Tengah membagikan bansos yang dirapel. Jokowi diketahui juga pernah membagikan bansos di depan istana dan orang-orang di jalan.
Kelima, Negara harus welas asih dan tidak berpaling dari yang papa. Bentuk welas asih negara adalah dengan tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap rakyat berdasarkan preferensi politiknya. Negara harus hadir memberikan perlindungan di mana pun rakyat berada.
Keenam, persoalan terbesar bangsa saat ini adalah ketimpangan sosial dan ekonomi di mana segelintir orang menguasai 2/3 perekonomian nasional dan sumber daya alam. Hal ini harus dihentikan karena dapat membahayakan negara.
"Persatuan tidak akan terwujud secara kokoh tanpa keadilan," tegas Anies.
Suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti; semua angka murka pasti akan kalah oleh kebaikan.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H