SURPRISE! Saya tentu tidak menyangka akan mendapat penghargaan "Kompasianer of The Year 2023" pada ajang Kompasianival 2023 dengan tema Sustaination dan Lestari yang digelar di Bentara Budaya, Jakarta, Sabtu 25 November 2023. Â
Seperti dikatakan Kompasinaer of The Year 2022 Andri Mastiyanto, peraih Kompasianer of The Year merupakan rahasia Illahi (dan admin) jadi memang tidak terduga sebelumnya. Â Â
Tetapi jujur, ada masa di mana saya punya keyakinan suatu saat akan mendapatkannya. Sebelum menguraikan alasannya, terlebih dulu saya ingin mengucapkan terima kasih secara pribadi kepada punggawa Kompasiana. Sebab pemilihan Kompasianer of The Year menjadi hak prerogatif pengelola Kompasiana berdasar ragam pertimbangan.
Meski demikian pastinya ada poin terkait interaksi sosok yang dinominasikan sebagai Kompasianer of The Year dengan Kompasianer secara umum. Rasanya tidak mungkin peraih Kompasianer of The Year merupakan sosok yang "tidak dikenal". Para peraih penghargaan ini sebelumnya, sepanjang yang saya tahu, adalah sosok-sosok yang hangat dan humble.
Oleh karenanya saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada teman-teman sesama Kompasianer yang tetap mau berinteraksi dengan hangat dan ceria meski kita sering berbeda pendapat terkait isu-isu politik yang menjadi basis tulisan saya.
Ada rasa bangga ketika kita bisa tetap ngopi bersama meski ada guruh dalam pikiran akibat beda pilihan politik. Pada titik ini sesungguhnya kita sedang belajar memberi garis tegas, bahwa hubungan pertemanan tidak boleh dikalahkan oleh posisi kaki. Kita harus berani memberi ruang terhadap perbedaan pemikiran dan pendapat.
Mudah diucapkan, tetapi banyak di antara kita yang gagal mempraktekkan. Oleh karenanya saya bangga ketika teman-teman bisa melakukannya. Dari sinilah awal timbulnya keyakinan jika suatu saat saya bisa berdiri di podium Kompasianival sebagai peraih penghargaan Kompasianer of The Year.
Alasan lainnya, saya meyakini dan membuktikan sendiri, Kompasiana tidak pernah membeda-bedakan anggotanya atas dasar isi tulisan. Bahwa tulisan di kanal politik dikurasi dengan rentang waktu yang kadang bikin kesal, tetapi ketentuan ini berlaku umum untuk semua tulisan politik, tidak dibedakan berdasar isi tulisan dan preferensi politik penulisnya.
Dengan fakta itu, jika saya belum bisa meraih penghargaan Kompasianer of The Year seperti keyakinan saya, bukan karena muatan politik tulisan-tulisan saya yang mungkin berbeda dengan preferensi admin. Tetapi lebih pada kekurangan saya pada poin keaktifan, interaksi dan kontribusi.
Artinya, bagi Kompasianer yang secara kualitas tulisannya sudah baik, sudah sering dijadikan Artikel Utama, harus semakin aktif berkontribusi dan berinteraksi dengan sesama Kompasianer. Setelah itu, bolehlah mulai berharap mendapat penghargaan Kompasianer of The Year di masa mendatang.
Saat ini Kompasiana adalah platform berbasis UGC terbesar di Indonesia. Kompasiana bukan saja tempat yang ideal untuk menuangkan ide dan gagasan, namun juga dapat menjadi ruang untuk mengukuhkan jati diri kita.
Bagi saya pribadi, selain kebanggaan, status sebagai Kompasianer, apalagi setelah mendapat penghargaan Best in Opinion 2017, juga membantu "membuka jendela" lain yang mungkin tadinya tidak terpikirkan.
Tetapi, di luar itu semua, kebanggaan terbesar saya sebagai Kompasianer adalah menjadi bagian dari keluarga besar Kompasiana. Entah di posisi mana, bahkan andai hanya penggembira, menjadi Kompasianer tetaplah membanggakan. Saya selalu berusaha konsisten berkarya di Kompasiana, meskipun tingkat produktivitasnya naik-turun.
Jadi, jangan ragu untuk berkarya di Kompasiana. Raih kebanggaan diri melalui karya-karya berkualitas.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H