Artinya, kecil kemungkinan bagi Prabowo maupun Ganjar mau merevisi apalagi menghapus Omnibus Law Cipta Kerja jika kelak terpilih menjadi presiden. Bukankah anomali manakala partai yang mengaku mewakili buruh malah mendukung capres pro Omnibus Law Cipta Kerja yang menyengsarakan kaum buruh seperti disampaikan sendiri dalam demo-demo selama ini?
Atau jangan-jangan penolakan terhadap Omnibus Law Cipta Kerja hanya gimmick, atau casing Said Iqbal untuk meraih dukungan kaum buruh, padahal sejatinya pendukung oligarki? Jika benar demikian, apakah itu bukan bentuk pengkhianatan?
Salam @yb
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!