Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pengalaman Menerbitkan Koran Tanpa SIUPP di Era Harmoko

5 Juli 2021   00:20 Diperbarui: 5 Juli 2021   13:26 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai Pemilu 1997 saya menjadi kontributor koran HU Mitra Dialog (kini Kabar Cirebon) dari Pikiran Rakyat Group. Tidak terpikir lagi untuk menerbitkan koran termasuk setelah reformasi yang membawa angin segar dengan hilangnya kewajiban SIUPP bagi pers. Terlebih Bupati Cilacap (saat itu) Kolonel TNI Herry Tabri Karta banyak membantu dan rajin "menasehati" agar saya tidak menerbitkan koran lagi.

Demikian sekelumit kisah "persinggungan" saya dengan Harmoko. Dari sekian banyak sisi negatif tentang kebebasan pers di masa itu, satu hal yang mengesankan adalah tingginya penghormatan terhadap profesi wartawan. Mungkin karena jumlahnya yang tidak sebanyak sekarang.

Sugeng tindak Pak Harmoko. Tentu kami akan mengenang yang indah-indah karena prinsip saya mikul duwur mendem jero. Pun tentang pengalaman di atas.

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun