Usai Pemilu 1997 saya menjadi kontributor koran HU Mitra Dialog (kini Kabar Cirebon) dari Pikiran Rakyat Group. Tidak terpikir lagi untuk menerbitkan koran termasuk setelah reformasi yang membawa angin segar dengan hilangnya kewajiban SIUPP bagi pers. Terlebih Bupati Cilacap (saat itu) Kolonel TNI Herry Tabri Karta banyak membantu dan rajin "menasehati" agar saya tidak menerbitkan koran lagi.
Demikian sekelumit kisah "persinggungan" saya dengan Harmoko. Dari sekian banyak sisi negatif tentang kebebasan pers di masa itu, satu hal yang mengesankan adalah tingginya penghormatan terhadap profesi wartawan. Mungkin karena jumlahnya yang tidak sebanyak sekarang.
Sugeng tindak Pak Harmoko. Tentu kami akan mengenang yang indah-indah karena prinsip saya mikul duwur mendem jero. Pun tentang pengalaman di atas.
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H