Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal Ini, Susi Kalah "Sakti" dari Wahyu Trenggono

4 Juli 2021   12:07 Diperbarui: 4 Juli 2021   12:32 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Foto: Kompas.com

Setelah Edhy dicokok KPK dalam kasus suap ijin ekspor benih lobster, Jokowi menggantinya dengan Sakti Wahyu Trenggono, mantan bendahara Partai Amanat Nasional. Trenggono yang juga adalah bendahara tim kampanye Jokowi sejak di Solo hingga Jakarta, kembali menerapkan kebijakan larangan penggunaan cantrang, dengan cakupan dan jenis lebih luas dibanding Susi.

Baca juga: Ini Alasan Susi Pudjiastuti Tidak masuk Kabinet Lagi

Apakah PKB kembali bersama nelayan untuk menolak kebijakan Wahyu Trenggono? Menarik ditunggu. Sebab di dalamnya sarat dengan kepentingan. Meski masih harus dibukti melalui penelitian yang komprehensif, aksi PKB sangat mungkin ada korelasinya dengan lonjakan perolehan suara di Pemilu 2019 dari sebelumnya 11.298.950 suara (2014) menjadi 13.570.097 suara. PKB sukses menempati urutan keempat di bawah PDI Perjuangan, Gerindra dan Golkar.

Isu cantrang bukan komoditas politik kekinian. Sejak masih tren pukat harimau sebelum dimodifikasi menjadi cantrang, pemerhati dan aktivis lingkungan sudah menyerukan penolakannya. Tetapi besarnya suara nelayan, menjadi magnet tersendiri bagi partai-partai politik. Demi suara, demi mengamankan kursi di Senayan, apa pun halal dilakukan.  

Salam @yb  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun