Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Moeldoko Dicopot? Mimpi Kepagian AHY

3 Februari 2021   22:45 Diperbarui: 4 Februari 2021   10:13 2221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala KSP Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Foto: kompas.com

Jumpa pers yang digelar di kediaman Moeldoko, sudah sangat tepat untuk melokalisir isu. Sayangnya hal itu belum cukup. Meski sejumlah kader dan mantan kader Demokrat menyeru keinginan bertemu Moeldoko murni inisiatif mereka- bukan permintaan Moeldoko, tidaklah sertamerta menggugurkan asumsi publik.

Jika Moeldoko tetap di Istana dan Presiden Jokowi mengabaikan surat yang dikirim, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tentu tidak akan tinggal diam. Sangat mungkin SBY sudah menyiapkan strategi lain.

Jangan diabaikan, pengaitan kudeta demokrat dengan Pilpres 2024 sungguh brilian dan mematikan. Hanya SBY yang memiliki strategi seperti itu. SBY sengaja menggunakan AHY yang memiliki gestur tubuh meyakinkan untuk membeber ke publik.

Partai-partai pendukung pemerintah yang saat ini sudah ancang-ancang dan bahkan mungkin sudah menyusun strategi untuk Pemilu dan Pilpres 2024, tentu terkejut mendengar tudingan Demokrat. Upaya apa pun untuk meredam, mengatakan hal itu hanya igauan SBY dan AHY, tidak akan diterima begitu saja tanpa adanya bukti nyata dan konkret.

Terlepas bagaimana akhir kisah ini, Moeldoko sudah kehilangan panggung untuk ikut meramaikan pentas Pilpres 2024. Bahkan partai-partai lain mungkin akan melakukan proteksi ketat agar tidak dilanda "musim semi" seperti di tahun 2016-2017 saat sejumlah partai bergejolak.  

Salam @yb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun