Mohon tunggu...
Yon Bayu
Yon Bayu Mohon Tunggu... Penulis - memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

memaknai peristiwa dari sudut pandang berbeda | menolak kampanye kebencian atas nama agama

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Akankah Kompasiana Mengikuti YouTube dalam Hal Monetisasi?

10 April 2020   10:08 Diperbarui: 10 April 2020   21:54 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Kompasiana. Sumber: KOMPAS.com

Agar tidak menjadi fitnah atau hoaks, salah satu contoh tulisan yang "tidak baik" namun lolos dan diberi label adalah tulisan yang membahas sebuah kebiasaan warga pendatang di pedalaman Kalimantan yang dikaitkan dengan until tomorrow challenge yang diikuti Nia Ramadhani beberapa waktu lalu. Sepertinya konten tersebut kemudian dihapus, namun sempat nangkring untuk wakru yang cukup lama.

Penulis termasuk yang menolak, bahkan menentang, pembatasan konten atas nama apa pun. Tetapi menjadi miris manakala kreator atau penulis tidak memiliki filter sendiri (self-correction)  untuk memastikan konten atau tulisan yang dibuatnya tetap memenuhi kaidah kepatutan dan kesopanan secara umum.

Benar, sejak beberapa tahun terakhir soal demikian sudah luntur dan mungkin memang sengaja dilunturkan. "Kampanye" tidak apa-apa (berbuat/berkata) kasar, asal bersih, pernah menjadi tagline yang sempat hits.

Tetapi bahkan platform seperti YouTube tetap memiliki filter yang bertujuan untuk tidak mendukung hal-hal demikian itu. Konten yang disertai dengan umpatan, bahkan sekedar diselipkan dalam bentuk tulisan, tidak akan diberi ruang. Bukan sekedar tidak diberi iklan, jika dilakukan berulang channel yang bersangkutan bisa di-banned.

Dalam Syarat dan Ketentuan  Kompasiana, hal-hal demikian itu juga secara tegas dilarang, termasuk memposting ulang tulisan yang telah dihapus. Namun, lagi-lagi, penulis terkadang (ataukah ini semata halusinasi penulis?) masih menemukan ada tulisan yang sudah dihapus oleh penulisnya, lalu beberapa waktu kemudian diunggah kembali dan tetap lolos.

Beranikah Kompasiana tidak memberikan atau membatasi monetisasi tulisan-tulisan yang tidak memenuhi kaidah umum, terlebih Syarat dan Ketentuan Kompasiana sendiri? Pasti berani!

Salam @yb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun