Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah mengumumkan pemenang lomba desai kawasan Ibu Kota Negara yang akan dibangun di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. Nagara Rimba Nusa karya Sofian Sibarani keluar sebagai Pemenang I , disusul The Infinite City dan Kota Seribu Galur. Â
Ketika menyaksikan visual desain yang dirilis Kemen PUPR, bayangan Kota Atlantis mendadak melintas. Atlantis adalah kota kerajaan rekaan Plato yang terdapat dalam buku Timaeus dan Kritias. Â Kota itu digambarkan sangat modern dan berada di sebuah pulau.
Meski memiliki teknologi modern namun kota itu lenyap dalam sekejap ketika hendak menyerang Athena, Yunani. Gempa dan tsunami melenyapkannya ke dasar laut. Ada pesan tersembunya yang disampaikan dalam buku itu bahwa Athena dilindungi para dewa sehingga siapa pun yang bermaksud menyerang akan mendapat kutuk dilenyapkan dari muka bumi.
Sejumlah peneliti menyimpulkan, meski rekaan, namun Atlantis sebenarnya gambaran dari Minoan, pulau di Yunani yang hilang tersapu tsunami setelah Gunung Santorini meletus ribuan tahun lalu. Tentu saja dengan dilebih-lebihkan, terutama menyangkut teknologi yang dimiliki.
Meski demikian para peneliti dan ahli sejarah  tetap mencoba mencaritahu apakah Kota Atlantis bebanr-benar ada. Beberapa tempat pernah disebut sebagai lokasinya seperti Laut Hitam, Samudera Pasifik, Atlantik, Lemuria, Bahama hingga Indonesia.
Penyebutan nama Indonesia bukan hasil igauan pemimpi atau tukang reka kisah fiksi. Adalah ilmuwan Brasil Profesor Arysio Nunes dos Santos yang meyakninya seperti dituangkan dalam buku Atlantis The Lost Continent Finally Found. Pakar hukum Tata Negara Jimly Asshiddiqie disebut-sebut sebagai salah seorang mempercayainya.
Alasannya, Profesor Santos dengan dibantu sejumlah ilmuwan telah melakukan riset mendalam selama lebih dari 30 tahun sebelum sampai pada kesimpulan seperti yang ditulis dalam bukunya.
Lalu apakah Presiden Joko Widodo juga terinspirasi Kota Atlantis, bahkan percaya keberadaaanya di Indonesia dan karenanya ingin mereka-ulang di pedalaman Pulau Kalimantan yang eksotik? Tentu hanya Presiden yang tahu.
Tetapi mari sejenak kita melihat lebih jauh. Jika Ibu Kota benar-benar terwujud seperti dalam desain pemenang- tentu dengan tambahan dan pengurangan sesuai kondisi alam, maka akan berdiri sebuah kota besar dengan teknologi modern, berlatar hutan belantara dan menghadap ke laut lepas. Nyaris sempurna seperti gambaran Kota Atlantis dalam buku Plato!
Benar, bahwa desain tersebut karya perorang atau kelompok. Tetapi ingat, sebelumnya mereka tentu sudah mendapat masukan atau bahkan clue gambaran kota yang diinginkan Presiden Jokowi.
Terlepas pro-kontra yang masih menyelimuti, termasuk bagaimana pendanaannya karena jika dibangun dengan mengandalkan pinjaman tentu akan kian membebani APBN di masa mendatang, kita berharap jika kelak terwujud kota itu tidak hanya melambangkan kemegahan dan kecanggihan teknologi, namun juga memberi manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia.
Bukan sekedar ambisi satu-dua orang untuk membangun "monumen diri" sehingga cita-cita paling mendasar para pendiri bangsa yakni menciptakan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur terabaikan. Â
Salam @yb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H